Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memperkirakan sampai minggu kedua di bulan April 2020 inflasi akan rendah dan terkendali serta berada di sekitar 0,2% month on month (mom) atau secara year on year yaitu 2,80%.
Menurut Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, hal ini menunjukkan berbagai faktor yang berpengaruh kepada inflasi yang terkendali.
Beberapa faktor tersebut meliputi bagaimana pemerintah pusat maupun pemerintah daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi (TPI) saling berkoordinasi untuk pemenuhan kebutuhan bahan pangan atau pokok.
Faktor kedua yakni, jika dilihat dari tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia maka akan lebih rendah dari kemampuan kapasitas produksi nasional sehingga hal ini menyebabkan adanya kesenjangan output yang negatif.
Artinya, tekanan-tekanan inflasi dari sisi permintaan terkendali.
Kemudian faktor ketiga adalah BI menyakini dampak nilai tukar terhadap inflasi juga rendah karena dalam konteks permintaan yang rendah ini menyebabkan nilai rupiah sangat kecil sekali sehingga berpengaruh terhadap kenaikan harga.
Faktor keempat terkait adanya inflasi yakni terjangkaunya ekspetasi inflasi oleh masyarakat, konsumen maupun produsen. Hal ini tidak terlepas dari bagaimana Bank Indonesia melakukan kredibilitas kebijakan moneter yang sudah dibangun.
“Jadi hal ini yang mempengaruhi inflasi itu tetap rendah, ini tentu saja yang dapat kita sampaikan terkait perkembangan di bulan April,” Tutup Perry dalam keterangan live, Kamis (9/4).