ilustrasi
SEOUL - Korea Utara telah melakukan lebih dari 700 tes untuk mengidentifikasi virus corona, sementara lebih dari 500 orang berada di karantina di negara itu pada 2 April. Demikian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan kepada CNN, Rabu (8/4).
Namun Korea Utara menyatakan masih belum ada kasus positif virus corona di negara itu.
Ini terjadi meskipun Korea Utara berbagi perbatasan dengan kedua negara yang menjadi tempat wabah terbesar di Asia yakni China dan Korea Selatan.
“Pada 2 April, 709 orang (11 orang asing dan 698 warga negara Korea Utara) telah diuji untuk virus corona. Tidak ada laporan kasus (positif). Ada 509 orang di karantina - dua orang asing dan 507 warga negara,” kata Dr. Edwin Salvador, Perwakilan WHO untuk Korea Utara dalam sebuah email balasan ke CNN.
WHO menyatakan telah menerima pembaruan mingguan dari kementerian kesehatan Korea Utara. WHO juga menyebut Korea Utara memiliki kapasitas untuk menguji virus corona di laboratorium rujukan nasionalnya.
"Sejak 31 Desember 2019, 24.842 orang telah dibebaskan dari karantina, termasuk 380 orang asing," kata Salvador.
Sementara itu, Jenderal Robert Abrams, Komandan Pasukan AS-Korea (USFK) mengatakan kepada CNN pada 2 April, berdasarkan intelijen militer, adalah klaim mustahil bahwa tidak ada kasus virus korona di Korea Utara.