Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB, Agus Wibowo
JAKARTA - Pemerintah Indonesia mendapat bantuan dari berbagai pihak dalam penanganan virus Corona atau Covid-19. Sembilan negara, sembilan organisasi internasional dan 70 organisasi nonpemerintah memberikan donasi hingga Rp1,1 triliun.
Kesembilan negara tersebut yakni Republik Rakyat Tiongkok, Jepang, Amerika Serikat, Singapura, Vietnam, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru dan Uni Emirat Arab. Dukungan diberikan dengan berbagai bentuk, seperti donasi maupun barang atau dukungan teknis.
Adapun organisasi internasional yang memberi dukungan dalam penanganan COVID – 19 di Indonesia, yaitu WHO, ADB, IAEA, UNDP, IOM, Global Fund, Unicef, IDB dan Uni Eropa, dan organisasi nonpemerintah, termasuk lembaga swadaya masyarakat yang berbasis di 12 negara, seperti RRT, Singapura, AS, Korea Selatan, Vietnam, Perancis, Rusia, Jerman, Jepang, Swedia, Swiss dan Arab Saudi.
Dari nilai dukungan, tiga pemberi dukungan terbesar yakni Uni Eropa, Jepang dan Amerika Serikat.
"Sembilan negara telah membantu Pemerintah Indonesia dalam percepatan penanganan COVID – 19. Gugus Tugas mencatat per 24 April 2020 sebanyak 9 negara, 9 organisasi internasional dan 70 organisasi nonpemerintah memberikan dukungan untuk penanganan wabah virus SARS-CoV-2," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB, Agus Wibowo, melalui keterangan tertulisnya, Minggu (26/4/2020).
Meski demikian, dari nilai dukungan yang telah diterima oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu), belum semua terealisasi. Kemlu mencatat dukungan internasional yang baru terealisasi sebesar Rp386 miliar.
Selain itu, Kemlu juga memfasilitasi dukungan internasional secara bilateral yang melibatkan 13 entitas senilai Rp167 miliar.
"Selain donasi dari luar negeri, Indonesia juga mendapatkan bantuan material kesehatan berupa alat pelindung diri (APD), ventilator, RT-PCR dan reagen, thermometer dan virus transport medium (VTM). Dari bantuan tersebut, masker, rapid test dan APD merupakan jenis bantuan paling banyak diterima oleh Indonesia," kata Agus.
0 Reviews:
Post a Comment