Jokowi Targetkan Kemiskinan Ekstrem Nol Persen 2024, PKS: Kelewat Tinggi, Awang-Awang!
JAKARTA - Target Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin angka kemiskinan ekstrem menjadi 0 persen pada 2024 mendatang dinilai tidak realistis karena terlampau tinggi.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera mengaku meragukan target Jokowi tersebut bisa tercapai. Pasalnya menurut dia, angka kemiskinan ekstrem di Indonesia menjadi 0 persen pada tahun 2024 adalah target yang terlampau tinggi.
“Menurut saya target itu kelewat tinggi masih di awang-awang sekarang ini,” kata Mardani, Minggu (8/03/2020).
Bukan tanpa alasan, menurut menurut anggota DPR RI ini, target tersebut sulit tercapai karena pada dasarnya, sejak awal memasuki periode kedua, pemerintahan Jokowi sama sekali belum membuat gebrakan khusus untuk menanggulangi angka kemiskinan ekstrem.
“Secara ekonomi janji presiden di periode pertama saja bisa dibilang gagal! Seperti meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 7 persen, impor semakin tinggi, kebijakan tol laut tidak seperti yang diharapkan padahal menargetkan hidupnya jalur perdagangan antar pulau,” cecarnya.
"(Tapi) saya apresiasi niatan mulia Presiden Jokowi menghilangkan kemiskinan ekstrem di Indonesia di akhir periode kepemimpinan beliau," lanjutnya.
Perlu diketahui, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada September 2019 lalu, angka kemiskinan mencapai 9,22 persen. Turun 0,44 persen jika dibanding dengan September tahun 2018 lalu.
Sementara itu, berdasarkan standar angka kemiskinan Bank Dunia, angka kemiskinan ekstrem di Indonesia mencapai 3,371 persen dari jumlah seluruh penduduk Indonesia. Persentase ini setara dengan jumlah penduduk sangat miskin yang sebanyak 9,9 juta jiwa.