Corona Melanda, Pengawasan di Laut Dipastikan Tetap Berjalan
JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan Kapal-kapal Pengawas Perikanan milik pihaknya tetap mengawal nelayan-nelayan Indonesia di Laut Natuna Utara. Hal ini disampaikan mengingat wabah virus corona tengah melanda Indonesia.
”Dalam suasana kewaspadaan kita untuk mencegah persebaran Covid-19, di saat semua ASN diimbau untuk Work From Home, aparat kami di lapangan masih bekerja, berjibaku di laut dalam rangka melaksanakan tugas untuk mengamankan sumber daya kelautan dan perikanan serta menjamin nelayan Indonesia aman melaut," ucap Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Tb Haeru Rahayu dalam rilis resminya, Kamis (19/3/2020).
Tb mengatakan jaminan keamanan nelayan disana saat melakukan aktivitas kelautannya menjadi fokus utama pengawasan yang dilakukan KKP, selain menangkap pelaku ilegal fishing.
”Sesuai dengan arahan Bapak Menteri Kelautan dan Perikanan, kami diminta untuk menghadirkan rasa nyaman bagi nelayan Indonesia khususnya di wilayah perbatasan. Kami berharap kehadiran Kapal Pengawas Perikanan KKP tersebut menjadikan nelayan-nelayan kita melaut di Laut Natuna Utara tanpa ada rasa takut," ucap Tb.
Tb mengaku juga telah menginstruksikan jajaran di Ditjen PSDKP-KKP untuk melaksanakan langkah-langkah taktis dalam memberikan perlindungan terhadap nelayan-nelayan Indonesia, khususnya di Laut Natuna Utara ini.
”Natuna salah satu area yang menjadi perhatian kami. Tentu saja kami tidak melakukannya sendirian, ada rekan-rekan dari TNI AL, Polri dan Bakamla yang juga melaksanakan pengamanan di Laut Natuna Utara," ujar Tb.
Sementara itu, Direktur Pemantauan dan Operasi Armada, Pung Nugroho Saksono menyebutkan sejak seminggu yang lalu sebanyak lima armada Kapal Pengawas Perikanan melaut di Natuna, termasuk 2 armada kapal pengawas perikanan kelas A yaitu KP. Orca.
”Ada 5 Armada Kapal Pengawas Perikanan yang saat ini berada di Laut Natuna Utara yaitu KP.Hiu Macan 1, KP.Hiu 11, KP.Orca 2, KP.Orca 3, KP.Hiu Macan Tutul 2," jelas Ipung.
Lebih lanjut Ipung mengatakan pihaknya secara berkala terus memantau pergerakan nelayan di Natuna melalui Pusat Pengendali (Pusdal) KKP. Tujuannya untuk memastikan nelayan-nelayan bisa melaut dengan aman dan tak ada kapal-kapal asing yang akan mengganggu mereka.
”Kami juga menggunakan teknologi pemantauan yang ada di Pusdal KKP. Kami melakukan analisa pergerakan kapal berdasarkan VMS, AIS dan juga data radar satelit. Penggunaan teknologi pemantauan ini tentu membantu kami untuk ’membersihkan jalan’ agar nelayan-nelayan kita aman selama melaut," tutup Ipung.