Mudik lebaran (ist)
KULONPROGO – Maraknya warga perantauan yang mudik ke kampung halaman ternyata tidak hanya terjadi di Kabupaten Gunungkidul, DIY. Di Kabupaten Kulonprogo tercatat sebanyak 2.430 pemudik yang sudah kembali meski Lebaran terbilang masih cukup lama.
Untuk menghindari penyebaran virus corona atau Covid-19, mereka didata dan diminta mengakses layanan fasilitas kesehatan. Para pemudik ini juga disarankan untuk tetap tinggal di dalam rumah dan melakukan isolasi secara mandiri selama 14 hari.
“Ada 2.430 yang mudik sampai siang ini, telah masuk ke Kulonprogo,” kata Sekda Kulonprogo Astungkoro saat dihubungi, Sabtu (28/3/2020).
Astungkoro yang juga Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Kulonprogo ini tidak menampik mereka ada yang berasal dari zona merah corona seperti dari Jakarta, Malang, Bogor, dan Bekasi. Bahkan, ada yang berasal dari luar negeri seperti Malaysia. “Sebagian besar dari Jakarta dan sekitarnya,” ujarnya.
Pemkab Kulonprogo telah meminta desa melalui kepala dukuh untuk melakukan pendataan. Datanya terus berubah dan telah diserahkan ke desa atau kecamatan. Rata-rata setiap kecamatan mencapai 200 hingga 400 orang yang masuk.
Pemkab Kulonprogo meminta jika ada keluhan dan gangguan kesehatan yang dialami para pemudik agar segera dilaporkan. Pemkab akan membantu pemeriksaan kesehatan melalui puskesmas. Sebab, tidak mungkin setiap pemudik di-screening. “Tidak perlu panik, bagi pemudik agar tetap berada di rumah,” ujarnya.
Bupati Kulonprogo Sutedjo sebelumnya telah membentuk Gugus Tugas Penanganan Covid-19. Bersama dengan relawan, gugus tuga ini telah menyemprotkan disinfektan ke sejumlah lokasi strategis dan fasilitas umum.
Sutedjo juga minta warganya untuk menjaga kesehatan dengan gerakan hidup sehat. Mencuci tangan dengan sabun, istirahat yang cukup, dan mengonsumsi makanan bergizi.
“Kami terus berupaya dan berdoa agar Covid-19 segera bisa ditangani,” katanya.