Irma Suryani Chaniago
INFILTRASI - Presiden Joko Widodo belakangan ini kerap melontarkan diksi-diksi yang menarik perhatian publik, seperti 'sontoloyo' dan 'genderuwo'. Menurut juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN), Irma Suryani Chaniago, calon presiden nomor urut 01 itu sedang jengkel kepada oknum tertentu.
"Beliau jengkel terhadap oknum-oknum yang tak bertanggung jawab. Pak Jokowi menyadari bahwa dirinya bukan malaikat dan menunjukkan kepada publik bahwa dia adalah manusia biasa dan pasti bisa marah," terang Irma di Posko Cemara, Menteng, Jakarta, kemarin.
Selama empat tahun menjabat sebagai presiden, Jokowi mencoba membuat suasana yang kondusif. Namun, kata Irma, penyebaran hoaks dan fitnah yang sudah keterlaluan membuat Jokowi melontarkan diksi-diksi tersebut. "Jokowi menyampaikan bahwa enough ya berita-berita bohong, fitnah, SARA, dan lainnya. Itu yang ingin disampaikan beliau kepada oknum-oknum yang selama ini ngelunjak, merajalela saat bicara kepada presiden," ujar politikus Partai NasDem tersebut.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Amin Ace Hasan Syadzily menambahkan pihaknya selama ini telah membangun narasi optimistis di Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.
Karena itu, menurut dia, tidak benar TKN Jokowi-Amin memanas-manasi situasi dengan kabar hoaks.
"Justru yang kompor itu adalah pihak-pihak yang selama ini selalu melemparkan narasi ketidakpastian dan membuat masyarakat Indonesia menjadi ketakutan," kata Ace di Kompleks Parlemen, Jakarta, kemarin.
Hal itu dikatakannya terkait dengan pesan Presiden Joko Widodo kepada masyarakat agar jangan mudah dipanas-panasi 'kompor' yang menggunakan hoaks dan isu-isu negatif pemecah belah persatuan bangsa.
Narasi pesimisme
Ace menjelaskan selama ini ada pihak yang melempar isu yang memanas-manasi situasi seperti Indonesia bubar di 2030, 99% masyarakat Indonesia hidup pas-pasan, lalu tempe setipis kartu anjungan tunai mandiri (ATM).
Menurut dia, berbagai pernyataan itu merupakan narasi pesimisme yang dilemparkan kubu sebelah yang mengompori masyarakat untuk bersikap pesimistis terhadap Indonesia.
"Padahal, kita ingin Indonesia maju dengan cara bagaimana kita menampilkan atau menawarkan gagasan dan program-program yang memang dinilai masyarakat justru bisa menyelesaikan problem yang dihadapi Indonesia," ujarnya.
Ace yang merupakan Ketua DPP Partai Golkar itu menegaskan bahwa TKN Jokowi-Amin justru mengedepankan optimistis di dalam membangun Indonesia dan menawarkan berbagai program yang bisa menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi Indonesia.
Menurut dia, pihaknya tidak bisa membiarkan kondisi ekonomi Indonesia dibuat penuh dengan pesimisme, penuh dengan ketidakpastian, dan mengatakan hal-hal yang bersifat negatif terhadap Indonesia.
"Kata-kata genderuwo dan sontoloyo adalah sebagai respons atas kubu sebelah yang selalu menampilkan pesimisme," cetus dia.
(mal/inf)