Ayatullah Sayid Ali Khamenei
INFILTRASI - Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah Sayid Ali Khamenei menilai persatuan dan ukhuwah sebagai satu-satunya jalan Dunia Islam untuk mengalahkan konspirasi.
Ayatullah Khamenei pada Ahad (25/11/2018) pagi, menggelar acara ramah-tamah dengan para duta besar negara-negara Muslim dan perserta Konferensi Internasional Persatuan Islam di Tehran.
Ahlu Sunnah meyakini Rasulullah lahir pada 12 Rabiul Awal, sementara Syiah 17 Rabiul Awal atau bertepatan dengan 25 November 2018. Republik Islam Iran kemudian menetapkan rentang waktu antara 12-17 Rabiul Awal sebagai Pekan Persatuan Islam.
"Ketika dunia tenggelam dalam kegelapan jahiliyah dan kebohongan, Allah Swt menganugerahkan seluruh umat manusia cahaya Nabi Muhammad Saw. Hari ini juga, jika kita mengikuti cahaya ini, ia akan menuntun kita menuju keselamatan dan kesejahteraan," ujar Ayatullah Khamenei pada kesempatan itu.
"Perkuatlah gerakan Kebangkitan Islam dan resistensi di kawasan (Asia Barat) semampu kalian, karena satu-satunya cara menyelamatkan kawasan adalah mempromosikan pemikiran dan spirit ini," tambahnya.
Mengacu pada ketakutan kekuatan dunia dari kebangkitan bangsa-bangsa Muslim, Rahbar menuturkan dimana pun Islam telah menguasai hati dan jiwa masyarakat, di situ kekuatan arogan terkena tamparan dan sekali lagi mereka akan terkena tamparan dari Kebangkitan Islam di kawasan.
Sayangnya, lanjut Rahbar, beberapa negara regional justru mengikuti Amerika Serikat daripada mengikuti Islam dan al-Quran.
"Karena esensi arogansinya, AS telah menghinakan negara-negara tersebut dan seperti yang disaksikan semua orang, presiden AS menyamakan para penguasa Saudi sebagai sapi perah," tambahnya.
Menurutnya, penghinaan seperti itu telah merendahkan rakyat Arab Saudi dan bangsa-bangsa Muslim regional.
"Beberapa penguasa Islam mengikuti AS dalam dua kejahatan di Palestina dan Yaman, tetapi kemenangan secara pasti akan menjadi milik rakyat Palestina dan Yaman. AS dan pengikutnya akan kalah dalam peristiwa ini," ungkap Ayatullah Khamenei.
Rahbar menganggap kekuatan Amerika dan rezim Zionis di kawasan sudah jauh lebih lemah dari sebelumnya.
Rezim Zionis, jelasnya, menelan kekalahan dari Hizbullah Lebanon pada perang 33 hari. Dua tahun kemudian, Israel hanya mampu bertahan 22 hari dalam menghadapi Palestina dan pada perang berikutnya di Gaza, Israel bertahan 8 hari, dan pekan lalu rezim Zionis mengalami kekalahan setelah 2 hari menghadapi kubu perlawanan Palestina.
"Semua peristiwa ini mengindikasikan kelemahan terus-menerus rezim Zionis," tegasnya.
Berbicara tentang perlawanan 40 tahun bangsa Iran di tengah semua kesulitan dan tekanan, Ayatullah Khamenei menandaskan Amerika dan Israel berbuat kesalahan jika mengancam bangsa Iran.
(rm/inf)