Pengamat Politik UIN Jakarta Adi Prayitno
JAKARTA - Pendaftaran untuk Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Pemilihan Presiden 2019 tinggal beberapa bulan lagi. Namun hingga kini, siapa saja pasangan yang akan maju masih samar dan belum diketahui oleh publik.
Untuk calon Presiden pertahana, Sekretaris Kabinet sekaligus politisi senior PDI Perjuangan, Pramono Anung menyebutkan, siapapun sosok calon Wakil Presiden yang akan mendampingi Joko Widodo sebagai calon Presiden untuk Pemilihan Presiden 2019 mendatang, haruslah sosok yang dapat bekerja sama dengan Jokowi serta tidak mengurangi elektabilitas Jokowi.
Menurut Pram, hanya Jokowi dan partai pendukungnya yang mengetahui siapa sosok yang akan mendampinginya nanti.
"Cawapres Pak Jokowi, yang tahu Pak Jokowi dan partai pendukung. Tentunya sekarang beliau sudah punya ancer-ancer (bayangan). Siapa orangnya? Beliau yang tahu," ujar Pram ketika ditemui di kantornya pada Rabu (6/6/2018).
Ketika ditanya apakah sosok tersebut dari kalangan politisi atau bukan, Pram hanya mengatakan, bahwa yang terpenting sosok tersebut dapat bekerja sama dengan Jokowi.
"Yang jelas yang bisa bekerja sama dengan Pak Jokowi. Dan tentunya kalau dipasangkan bukan ngurangi elektabilitas Jokowi," tambah Pram.
Sementara itu, Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane menuturkan, bahwa kemungkinan munculnya sosok dari militer ataupun kepolisian untuk mendampingi Joko Widodo harus dipertimbangkan secara matang, karena dapat berisiko untuk memenangkan maupun menurunkan elektabilitas dari Jokowi.
"Isu teroris bisa dianggap bisa menjatuhkan citra, jika polisi masuk bursa (cawapres), karena kelompok radikal tidak suka jika polisi masuk bursa. Sehingga mereka melakukan aksi teror untuk menjatuhkan citra polisi. Tapi di sisi lain, Indonesia Police Watch melihat bahwa isu ini bisa mengangkat elektabilitas polisi-polisi yang masuk bursa. Apalagi mereka dengan cepat dan tangkas bisa memburu habis teroris hingga membongkar teroris itu," ujar Neta S Pane.
Di sisi lain, Pengamat Politik UIN Universitas Islam Negeri, Adi Prayitno mengungkapkan, bahwa Joko Widodo harus ekstra hati-hati dalam memilih calon Wakil Presiden, karena akan berdampak pada dukungan dari partai-partai politik pengusungnya.
"Coba bayangkan, semua partai pengusung Pak Jokowi merasa dirinya pantas dan layak mendampingi. Ambil salah satunya, Imin misalnya. Apakah ini tidak merusak suasana kebatinan yang lain? Pasti Romi akan bernyanyi dimana-mana. Apakah Golkar, Nasdem, dan Hanura akan rela?. Kita lihat saja nanti," ujar Adi dalam sebuah forum diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, pada Rabu (6/6/2018).
Beberapa nama santer disebut akan mendampingi Joko Widodo sebagai calon Wakil Presiden, diantaranya para petinggi dari partai politik seperti Airlangga Hartarto, Romahurmudzy, Muhaimim Iskandar, hingga sosok profesional seperti Susi Pudjiastuti.
Adapun lawan dari Jokowi, yaitu Prabowo, masih belum menentukan perihal siapa calon pendampingnya ataupun langkah yang akan dilakukan untuk Pilpres 2019 mendatang.
(pr/in)