Putra Mahkota Muhammad bin Salman
RIYADH - Seorang aktivis oposisi Arab Saudi mengungkapkan bahwa Putra Mahkota Muhammad bin Salman mengalami luka parah akibat terkena sasaran peluru senjata berat dari orang tak dikenal.
Insiden tersebut terjadi akhir bulan lalu di luar Istana Kerajaan Riyadh, namun baru diungkap ke media mengingat betapa tertutupnya kerajaan terhadap berbagai informasi.
"Pangeran Muhammad terkena serangan peluru pada akhir April lalu. Dia mengalami cidera akibat penembakan itu," kata Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Islam, Mohammed al-Masari, saat diwawancarai televisi al-Mayadeen Lebanon seperti dilansir dari Press TV, Senin (28/5).
"Informasi ini dibocorkan oleh sumber-sumber dalam keluarga kerajaan sebelum banyak berita di situs jejaring sosial seperti Twitter," tambahnya.
Musibah menimpa Pangeran Muhammad ini diyakini benar-benar terjadi. Pasalnya, putra sulung Raja Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud itu belum terlihat di muka umum selama beberapa pekan terakhir.
Tidak ada foto maupun video baru menampilkan Pangeran Muhammad yang dirilis oleh media pemerintah. Bahkan, dia pun tidak tertangkap bidikan kamera saat Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo berkunjung ke Riyadh.
Sebelumnya sejumlah wartawan di Saudi telah melaporkan kebakaran besar terjadi di luar kompleks istana pada 21 April lalu. Namun kantor berita negara mengklaim bahwa kebakaran itu berasal dari penembakan drone mainan yang terlalu dekat ke properti kerjaan.
Namun al-Mas'ari menyebut insiden menimpa Pangeran Muhammad tidak ada hubunganya dengan peristiwa pesawat tak berawak itu. Dia menyebut bahwa serangan penembakan dilakukan oleh orang tak dikenal dari sebuah kendaraan menggunakan senapan mesin berat.
Dia juga membeberkan bahwa Pangeran Salman langsung dievakuasi ke bunker terdekat di sebuah pangkalan militer agar terhindar dari tembakan selanjutnya.
(did/in)