ilustrasi
JAKARTA – Dinilai hanya akan memancing maraknya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) meminta-minta di jalan, Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta mengimbau warga tidak melaksanakan Sahur On The Road (SOTR) selama Ramadhan.
Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Masrokhan menyarankan ketimbang mengikuti SOTR sebaiknya masyarakat menyalurkan kepedulian sosial kepada warga kurang mampu melalui lembaga atau yayasan. Sehingga pendistribusian bantuan akan lebih tepat sasaran.
Imbauan itu sekaligus menindaklanjuti perintah Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno yang melarang warga DKI Jakarta menggelar SOTR selama Ramadhan karena akan mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
“Pak Wagub juga kasih opsi dengan menyiapkan beberapa lokasi untuk warga yang ingin berbagi, lokasi yang telah disediakan itu berpusat di masjid-masjid sekitar,” kata Masrokhan, Jumat (18/5/2018).
Berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, lanjut Masrokhan, peserta SOTR yang membagikan makanan dan uang di pinggir jalan dirasa kurang tepat. Pasalnya, ketika Ramadhan mendadak PMKS mulai dari pengamen jalanan, pengemis, dan manusia gerobak akan menjamur di ibukota yang berharap mendapat bantuan dari peserta SOTR.
Bahkan tidak sedikit para PMKS tersebut merupakan PMKS musiman yang datang dari luar daerah. Seperti diketahui, PMKS melanggar Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.
“SOTR berpotensi semakin menjamurnya PMKS di Jakarta,” ucap Masrokhan.
Dirinya tidak melarang warga untuk berbuat kebaikan kepada sesama di Bulan Ramadhan. Namun, cara-cara yang kurang tepat meski diubah dengan memberikan bantuan melalui yayasan.
“Masyarakat bisa memberikan bantuan ke yayasan yatim piatu atau yayasan sosial lainnya dengan memberikan sesuatu yang lebih bermanfaat. Jadi kepedulian itu bisa lebih bermakna,” pungkas Masrokhan.
(yen/in)