ilustrasi
INDOPOST, MOSKOW - Deputi Utusan tetap Rusia di PBB mengatakan,
Organisasi Pelarangan Senjata Kimia, OPCW mengkonfirmasi bahwa kelompok
teroris Daesh (Isis) dan Front Al Nusra memiliki senjata dan bahan kimia
termasuk gas Sarin dan Mustard.
Safronkov menuturkan, dengan koordinasi sejumlah negara pendukungnya, para teroris berusaha menemukan alasan untuk melakukan aksi bersenjata melawan pemerintah Suriah.
Menurutnya, tidak adanya perhatian dari DK PBB menyebabkan para teroris berani menggunakan senjata kimia dan lepas dari jeratan hukum.
"Keriuhan yang terjadi saat ini terkait kondisi di sekitar Idlib, Suriah, merupakan bagian dari serangan terhadap pemerintah Damaskus," ujar Safronkov.
Sidang luar biasa DK PBB untuk membahas serangan kimia di Idlib, Suriah digelar Rabu malam atas prakarsa Inggris, Perancis dan Amerika Serikat, negara-negara pendukung asli teroris di Suriah.
Akibat serangan kimia hari Selasa di wilayah Khan Sheikhoun, Selatan Idlib, Suriah lebih dari 100 orang tewas dan 400 lainnya terluka.
Idlib hingga kini masih berada di bawah pendudukan kelompok-kelompok teroris dukungan Barat dan Turki. Para teroris yang ada di sana sebagian berasal dari Aleppo yang lari setelah menelan kekalahan dari pasukan pemerintah Suriah.
Kelompok-kelompok teroris di Irak dan Suriah beberapa kali terbukti melancarkan serangan dengan menggunakan senjata terlarang.
(hs/indo)