ilustrasi
INDOPOST, DAMASKUS - Seorang anggota Parlemen Suriah mengatakan,
kunjungan delegasi-delegasi asing termasuk dari Perancis ke Damaskus,
merupakan bentuk pengakuan atas legitimasi rakyat dan pemerintah Suriah
selama masa perang yang sudah berlangsung hampir enam tahun di negara
ini.
Menurut Marie Bitar, pemutusan air minum ibukota Suriah juga merupakan kejahatan perang yang jika berlanjut akan menyebabkan pembunuhan massal atas jutaan warga sipil.
Pasca kegagalan proyek Barat di Suriah untuk menggulingkan Bashar Al Assad, Presiden negara itu, berbagai delegasi asing termasuk dari Perancis dan Parlemen Eropa, baru-baru ini berkunjung ke Damaskus.
Seiring dengan perkembangan yang terjadi di medan tempur Suriah dan kemenangan pasukan negara itu dibantu rakyat dalam melawan teroris khususnya pembebasan kota Aleppo, upaya menjalin kontak dengan pemerintah Suriah semakin besar dilakukan oleh negara-negara Eropa.
(hs/indo)