Presiden Filipina Rodrigo Duterte
INDOPOST, DAVAO - Presiden Filipina mengancam akan mengeluarkan
perintah darurat militer jika masalah obat terlarang dan narkotika
sampai pada level sangat mengkhawatirkan.
Mulai bulan Juli 2016 hingga sekarang, 6000 pemakai dan penjual obat terlarang di Filipina tewas di tangan polisi atau karena proses eksekusi ekstra yudisial. Selain itu, lebih dari satu juta penyelundup narkotika ditangkap polisi Filipina.
Rodrigo Duterte, Sabtu malam, kepada anggota Kamar Dagang kota Davao mengatakan, saya bersumpah untuk melindungi negara dari semua ancaman termasuk ancaman narkotika.
Ia menambahkan, empat juta warga Filipina terjerat masalah narkotika.
Ancaman Presiden Filipina untuk menerapkan darurat militer di negara itu dilakukan padahal sebulan sebelumnya ia menyebut aturan darurat militer di Filipina tidak bermakna. Ia menuturkan, kami sebelum ini sudah menyaksikan darurat militer di negara ini, namun kondisi hidup masyarakat tetap tidak berubah.
Filipina pada tahun 1970 di masa Presiden Ferdinand Marcos, sempat mengalami darurat militer selama 10 dekade dan hingga saat ini kenangan tentang perjuangan mengembalikan demokrasi dan mendukung Hak Asasi Manusia masih lekat di benak masyarakat Filipina.
(hs/indo)