Wasekjen MUI Tengku Zulkarnain ditolak masyarakat Dayak
INDOPOST, SINTANG - Para pemuda Dayak yang tergabung dalam Dewan Adat Dayak (DAD) bersama pemerintah Kabupaten Sintang langsung menggelar rapat. Hal tersebut dilakukan usai pemuda dayak itu menolak kedatangan Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Tengku Zulkarnain. Rapat tersebut digelar oleh bupati, kapolres, dandim dan para pejabat daerah setempat.
"Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) Sintang yang terdiri dari Bupati, Kapolres, Dandim, Ketua FKUB dan MUI Kabupaten Sintang sedang berembuk agar masyarakat tidak terpancing dengan isu-isu yang dapat memecah belah rasa persatuan dan kesatuan," kata Kabid Humas Polda Kalimantan Barat, Kombes Suhadi saat dikonfirmasi , Kamis (12/1).
Pihaknya mengimbau agar semua pihak tidak terprovokasi atas kejadian
tersebut. "Sebaiknya jangan terprovokasi dan memberikan arahan yang
menyejukkan kepada umat Muslim di Kabupaten Sintang," katanya.
Menurut Suhadi penolakan oleh Dewan Adat Dayak terhadap Tengku
Zulkarnain sendiri adalah kesalahpahaman. "Warga Dayak tidak membenci
MUI namun lebih kepada oknum dari MUI yakni Tengku Zulkarnain yang
dianggap telah menghina suku Dayak," jelas Suhadi.
Sebelumnya, penolakan ini terjadi sekira pukul 09.00 WIB ketika anggota Dewan Adat Dayak hendak menjemput Gubernur Kalbar Cornelius yang merupakan Ketua Dewan Adat Dayak.
Pada saat menunggu kedatangan Cornelius, rombongan pemuda Dayak ini mendapatkan informasi tentang kedatangan Tengku Zulkarnain dan melakukan penolakan.
Atas aksi yang dilakukan para pemuda Dayak ini, Tengku Zulkarnain bersama rombongan tidak jadi turun dari pesawat dan langsung meninggalkan Kabupaten Sintang menggunakan pesawat Garuda Indonesia menuju Pontianak.
(elf/indo)
Sebelumnya, penolakan ini terjadi sekira pukul 09.00 WIB ketika anggota Dewan Adat Dayak hendak menjemput Gubernur Kalbar Cornelius yang merupakan Ketua Dewan Adat Dayak.
Pada saat menunggu kedatangan Cornelius, rombongan pemuda Dayak ini mendapatkan informasi tentang kedatangan Tengku Zulkarnain dan melakukan penolakan.
Atas aksi yang dilakukan para pemuda Dayak ini, Tengku Zulkarnain bersama rombongan tidak jadi turun dari pesawat dan langsung meninggalkan Kabupaten Sintang menggunakan pesawat Garuda Indonesia menuju Pontianak.
(elf/indo)