Aksi Bela Islam jilid II yang terjadi pada 4 November
2016.
Diketahui sebanyak 90 persen responden pemilih Prabowo-Hatta mengetahui adanya aksi demo itu. Dari situ, sebanyak 54 persen responden mendukung aksi, 11 persen menentang, 32 persen netral, dan empat persen tidak menjawab.
"Pemilu 2014 masih membuat masyarakat terbelah," kata Direktur SMRC Saiful Mudjani di Jakarta Pusat, Kamis 8 Desember 2016.
Kemudian dari para pemilih Joko Widodo-Jusuf Kalla, sebanyak 74 persen tahu adanya aksi demo itu. Dari situ sebanyak 35 persen responden mendukung aksi demo, 20 persen menentang, 43 persen netral, dan 2 persen tidak menjawab.
"Karena basis massa untuk demo itu cukup berhimpitan dengan sisa persaingan 2014, maka demo tersebut merupakan mobilisasi pihak-pihak yang kecewa dari hasil persaingan 2014 itu," ujar Saiful.
Diketahui, populasi survei adalah seluruh warga Indonesia yang berumur 17 tahun atau lebih atau sudah menikah. Dari situ secara random dipilih sebanyak 1.220 responden. Sementara itu, margin of error plus minus 3,1 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Dan waktu wawancara lapangan adalah pada 22-28 November 2016.
(viva.co.id/indo)