Warga Korea Utara menghormati patung pendiri bangsa
INDOPOST, PYONGYANG - Korea Utara (Korut) bereaksi keras atas pertemuan di Dewan Keamanan (DK) PBB yang membahas Hak Asasi Manusia (HAM). Pertemuan yang digagas Amerika Serikat (AS) itu membahas krisis kemanusiaan di Korut.
Menurut kantor berita Korut, KCNA, Minggu (11/12), yang mengutip Juru bicara Kementerian Luar Negeri Korut, pembahasan mengenai HAM Korut adalah tindakan memusuhi Korut. “Korut mengecam keras diskusi HAM Korut. Ini adalah tindakan mengerikan yang memusuhi Korut,” sebut pernyataan Juru Bicara Kemlu Korut.
Korut menuding AS telah mengabaikan Piagam PBB dan pandangan banyak negara soal HAM. “AS secara ilegal telah memobilisasi sekutunya. Ini adalah sebuah penghinaan terhadap PBB dan negara-negara anggotanya,” lanjut pernyataan itu.
Sebelumnya, China sebagai anggota tetap DK PBB telah berupaya memblokir usulan pertemuan ini. Namun, upaya itu gagal. Meski China didukung oleh Angola, Mesir, Rusia, dan Venezuela, namun 9 negara lainnya, termasuk Inggris, Prancis dan AS mendukung digelarnya pembahasan ini.
“Beberapa negara anggota DK PBB mengatakan tidak untuk pembahasan ini pada pertemuan tersebut. Meskipun demikian, AS membawa "masalah HAM" Korut ke DK PBB, yang benar-benar tidak terkait dengan hak asasi manusia,” sambung pernyataan itu.
“Semua fakta ini membuktikan, DK PBB telah berubah menjadi komprehensif dan dewan dikendalikan oleh AS. Dewan kehilangan misi awalnya untuk memastikan perdamaian dan keamanan global. Dalam konteks ini, reformasi DK PBB merupakan kebutuhan mendesak yang harus dilakukan tanpa penundaan lebih lanjut,” lanjut pernyataan itu.
(esn/indo)