ilustrasi
INDOPOST, BEIJING - Pemerintah China mengaku prihatin dengan pernyataan terbaru Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih, Donald Trump. Beijing menyarankan Trump untuk mempertimbangkan kembali kebijakan satu-China.
Seperti dikutip dari Xinhua, Senin (12/12), China mendesak pemerintahan baru AS kelak untuk mematuhi kebijakan itu. "Kebijakan satu-Cina adalah dasar ikatan politik China-AS," kata Geng Shuang, juru bicara Kementerian Luar Negeri China pada konferensi pers harian.
Menurutnya, hubungan yang stabil dan sehat antara China-AS dan kerjasama dalam sejumlah bidang utama akan sangat terpengaruh jika dasar ikatan politik itu dirusak.
"Kami mendesak pemimpin dan pemerintah baru AS untuk sepenuhnya mengakui sensitivitas tinggi dari masalah Taiwan, terus menerapkan kebijakan satu-China dan tiga Joint Komunike antara China dan AS, serta menangani masalah terkait Taiwan, sehingga mencegah hubungan China-AS menjadi terganggu dan rusak," lanjut Shuang.
Sebelumnya di acara Fox News Sunday, Trump mengaku ia tidak merasa terikat oleh kebijakan satu- Cina. "Saya sepenuhnya memahami kebijakan satu China, tapi saya tidak tahu mengapa kita harus terikat dengan kebijakan satu China, kecuali kita membuat kesepakatan dengan China yang berkaitan dengan hal-hal lain, termasuk perdagangan," kata Trump.
(esn/indo)