Ratusan Warga Rusun Marunda Antusias Ikuti Layanan E-KTP Mobile
INDOPOST, JAKARTA – Ratusan warga Rumah Susun Sewa Sederhana
(Rusunawa) Marunda Blok A, Kelurahan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara
menyerbu layanan E-KTP mobile yang digelar Sudin Kependudukan dan
Pancatatan Sipil (Dukcapil), Pemkot Jakarta Utara.
Layanan ini digelar tujuannya untuk menyisir warga yang sebagian besar korban relokasi dari Pasar Ikan dan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara yang belum melakukan perekaman E-KTP.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), DKI Jakarta, Edison Sianturi mengakui di Rusun Marunda ini ada sekitar 2600 warga wajib KTP. “Dari jumlah itu yang belum terekam ada sekitar 50 hingga 60 orang, makanya hari ini Sabtu (03/12) kami melakukan penyisiran,”terang Kadis Dukcapil, Sabtu (03/12).
Dari jumlah tersebut warga yang belum melakukan perekaman ini dikarenakan kerja di luar kota dan sebagian lainnya sebagai nelayan. Maka dari itu kedepan dirinya bagi warga yang hingga saat ini belum melakukan perekaman E-KTP dihimbau untuk datang ke kantor kelurahan Marunda.
Kasudin Dukcapil, Erik Polim Sinurat menambahkan, dalam layanan ini 113 orang terlayani. Pelayanan ini meliputi antara lain, permohonan 38 orang, perekaman 31 orang, distribusi, 27 dan pembuatan Akte lahir sebanyak 17 orang. “Yang melakukan pengurusan ini merupakan pindahan dari Pasar Ikan dan Muara Baru.
Meski begitu pada layanan kali ini ada 31 warga yang melakukan perekaman E-KTP. Pelayanan ini kami gelar dalam rangka percepatan dan perekaman warga yang hingga saat ini belum terlayani.
“Kami sangat berharap mudah-mudahan akhir tahun ini seluruh warga yang belum terekam dan mendapatkan E-KTP akan segera mendapatkan. Makanya saat ini kami terus melakukan layanan jemput bola,”kata Erik Polim Sinurat.
Sedangkan Mariana,51, warga korban gusuran Pasar Ikan, Penjaringan, mengaku sangat puas dengan layanan yang dia terima. Menurutnya selain cepat layanan jemput bola ini juga tidak berbelit -belit.
“Meski ratusan warga antri namun pelayanannya cepat sehingga warga tidak lama-lama menunggu dan antri. Alhamdulillah dalam hitungan menit saya langsung melakukan perekaman E-KTP,” kata wanita yang tinggal di lantai 4 tersebut.
(Wandi/indo)
Layanan ini digelar tujuannya untuk menyisir warga yang sebagian besar korban relokasi dari Pasar Ikan dan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara yang belum melakukan perekaman E-KTP.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), DKI Jakarta, Edison Sianturi mengakui di Rusun Marunda ini ada sekitar 2600 warga wajib KTP. “Dari jumlah itu yang belum terekam ada sekitar 50 hingga 60 orang, makanya hari ini Sabtu (03/12) kami melakukan penyisiran,”terang Kadis Dukcapil, Sabtu (03/12).
Dari jumlah tersebut warga yang belum melakukan perekaman ini dikarenakan kerja di luar kota dan sebagian lainnya sebagai nelayan. Maka dari itu kedepan dirinya bagi warga yang hingga saat ini belum melakukan perekaman E-KTP dihimbau untuk datang ke kantor kelurahan Marunda.
Kasudin Dukcapil, Erik Polim Sinurat menambahkan, dalam layanan ini 113 orang terlayani. Pelayanan ini meliputi antara lain, permohonan 38 orang, perekaman 31 orang, distribusi, 27 dan pembuatan Akte lahir sebanyak 17 orang. “Yang melakukan pengurusan ini merupakan pindahan dari Pasar Ikan dan Muara Baru.
Meski begitu pada layanan kali ini ada 31 warga yang melakukan perekaman E-KTP. Pelayanan ini kami gelar dalam rangka percepatan dan perekaman warga yang hingga saat ini belum terlayani.
“Kami sangat berharap mudah-mudahan akhir tahun ini seluruh warga yang belum terekam dan mendapatkan E-KTP akan segera mendapatkan. Makanya saat ini kami terus melakukan layanan jemput bola,”kata Erik Polim Sinurat.
Sedangkan Mariana,51, warga korban gusuran Pasar Ikan, Penjaringan, mengaku sangat puas dengan layanan yang dia terima. Menurutnya selain cepat layanan jemput bola ini juga tidak berbelit -belit.
“Meski ratusan warga antri namun pelayanannya cepat sehingga warga tidak lama-lama menunggu dan antri. Alhamdulillah dalam hitungan menit saya langsung melakukan perekaman E-KTP,” kata wanita yang tinggal di lantai 4 tersebut.
(Wandi/indo)
