Jokowi terima PM Belanda Mark Rutte di depan Istana Jakarta (reuters)
INDOPOST, JAKARTA – Pemerintah Belanda akan menyerahkan 1.500
artefak kepada Pemerintah Indonesia. Artefak yang memiliki nilai
sejarah itu kini berada di The Nusantara Collection yang berada di Delft
Museum.
Tanda penyerahan artefak tersebut dilakukan dengan penyerahan keris oleh Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte kepada Presiden Jokowi, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/11) saat menggelar jumpa pers bersama usai mengadakan pertemuan bilateral kedua kepada negara.
PM Rutte datang ke Indonesia dalam rangka kunjungan kerja sekaligus sebagai balasan atas kunjungan Jokowi ke Belanda pada 22 April 2016 lalu. Selama berada di Indonesia, PM Rutte telah berkunjung ke Kota Semarang dan Demak, Jawa Tengah, pada Selasa kemarin.
Dalam penjelasannya, PM Rutte serius ingin meningkatkan kerja sama dengan Indonesia, dan itu ditandai dengan jumlah delegasi yang cukup besar. Ia membawa sejumlah ahli dari bidang pengairan dan maritim, infrastruktur, manajemen iklim, ilmu kesehatan, dan agrikultur. Tujuannya adalah tercapainya proses transfer ilmu yang bisa dimanfaatkan oleh kedua negara.
”Saya datang dengan jumlah rombongan yang besar dari berbagai perwakilan dari banyak institusi dan pebisnis, dan juga berbagai ahli pengetahuan dan keahlian, kita berharap akan mendapatkan solusi yang terintegrasi yang dapat bermanfaat tidak hanya untuk ekonomi, namun juga kepada masyarakat dan lingkungan secara keseluruhan,” tambah PM Rutte.
Menurut PM Rutte, Belanda merupakan negara tujuan utama ekspor Indonesia di Eropa dan juga termasuk negara investor utama di Indonesia. Nilai transaksi perdagangan di antara kedua negara mencapai 3,2 miliar dolar AS di tahun 2016. “Hubungan ekonomi kita sedang berkembang dan kita akan bekerja sama lebih erat lagi di sektor antara lain di bidang hukum, keamanan, dan pendidikan,” ujar PM Rutte.
(Johara/indo)
Tanda penyerahan artefak tersebut dilakukan dengan penyerahan keris oleh Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte kepada Presiden Jokowi, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/11) saat menggelar jumpa pers bersama usai mengadakan pertemuan bilateral kedua kepada negara.
PM Rutte datang ke Indonesia dalam rangka kunjungan kerja sekaligus sebagai balasan atas kunjungan Jokowi ke Belanda pada 22 April 2016 lalu. Selama berada di Indonesia, PM Rutte telah berkunjung ke Kota Semarang dan Demak, Jawa Tengah, pada Selasa kemarin.
Dalam penjelasannya, PM Rutte serius ingin meningkatkan kerja sama dengan Indonesia, dan itu ditandai dengan jumlah delegasi yang cukup besar. Ia membawa sejumlah ahli dari bidang pengairan dan maritim, infrastruktur, manajemen iklim, ilmu kesehatan, dan agrikultur. Tujuannya adalah tercapainya proses transfer ilmu yang bisa dimanfaatkan oleh kedua negara.
”Saya datang dengan jumlah rombongan yang besar dari berbagai perwakilan dari banyak institusi dan pebisnis, dan juga berbagai ahli pengetahuan dan keahlian, kita berharap akan mendapatkan solusi yang terintegrasi yang dapat bermanfaat tidak hanya untuk ekonomi, namun juga kepada masyarakat dan lingkungan secara keseluruhan,” tambah PM Rutte.
Menurut PM Rutte, Belanda merupakan negara tujuan utama ekspor Indonesia di Eropa dan juga termasuk negara investor utama di Indonesia. Nilai transaksi perdagangan di antara kedua negara mencapai 3,2 miliar dolar AS di tahun 2016. “Hubungan ekonomi kita sedang berkembang dan kita akan bekerja sama lebih erat lagi di sektor antara lain di bidang hukum, keamanan, dan pendidikan,” ujar PM Rutte.
(Johara/indo)