Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan, dirinya akan melakukan kunjungan ke China dalam waktu dekat. Foto/Reuters
INDOPOST, MANILA - Presiden Filipina
Rodrigo Duterte mengatakan, dirinya akan melakukan kunjungan ke China
dalam waktu dekat. Pengumuman ini disampaikan di tengah memburuknya
hubungan antara Filipina dan Amerika Serikat (AS).
Berbicara kepada wartawan di Manila, Duterte mengatakan, pemerintah China telah berulangkali mengundang dirinya untuk berkunjung ke Beijing. Duterte mengaku sudah menerima undangan itu.
"China telah berulangkali mengundang saya. Saya telah menerima tawaran itu," kata Duterte, seperti dilansir Russia Today pada Rabu (12/10). Duterte dijadwalkan akan berkunjung ke China pada tanggal 19 Oktober mendatang.
Saat mengumumkan akan melakukan kunjungan tersebut, Duterte juga melemparkan kritikan terbaru terhadap Presiden AS Barack Obama. Duterte menyebut Obama sebagai sosok yang arogan.
Hubungan Filipina dan AS sendiri sejatinya terus memburuk paska Duterte menjabat sebagai Presiden negara tersebut. Memburuknya hubungan ini dimulai saat Duterte mulai melemparkan kata-kata kasar yang merujuk kepada Obama.
Hal ini semakin bertambah buruk, setelah Duterte secara tersirat mengutarakan akan lebih condong kepada China dan Rusia ketimbang kepada AS. Duterte menegaskan, Filipina dapat memilih negara mana yang akan menjadi mitra mereka, dan menuturkan bahwa AS tidak lagi bisa memeperlakukan Filipina sebagai keset atau pembantu mereka.
"Selama saya di sana (menjabat sebagai Presiden), Anda (Obama) tidak bisa lagi memperlakukan kami seperti keset karena Anda akan menyesal untuk itu. Saya tidak akan berbicara dengan Anda. Saya selalu bisa pergi ke Cina," kata Duterte beberapa waktu lalu.
Berbicara kepada wartawan di Manila, Duterte mengatakan, pemerintah China telah berulangkali mengundang dirinya untuk berkunjung ke Beijing. Duterte mengaku sudah menerima undangan itu.
"China telah berulangkali mengundang saya. Saya telah menerima tawaran itu," kata Duterte, seperti dilansir Russia Today pada Rabu (12/10). Duterte dijadwalkan akan berkunjung ke China pada tanggal 19 Oktober mendatang.
Saat mengumumkan akan melakukan kunjungan tersebut, Duterte juga melemparkan kritikan terbaru terhadap Presiden AS Barack Obama. Duterte menyebut Obama sebagai sosok yang arogan.
Hubungan Filipina dan AS sendiri sejatinya terus memburuk paska Duterte menjabat sebagai Presiden negara tersebut. Memburuknya hubungan ini dimulai saat Duterte mulai melemparkan kata-kata kasar yang merujuk kepada Obama.
Hal ini semakin bertambah buruk, setelah Duterte secara tersirat mengutarakan akan lebih condong kepada China dan Rusia ketimbang kepada AS. Duterte menegaskan, Filipina dapat memilih negara mana yang akan menjadi mitra mereka, dan menuturkan bahwa AS tidak lagi bisa memeperlakukan Filipina sebagai keset atau pembantu mereka.
"Selama saya di sana (menjabat sebagai Presiden), Anda (Obama) tidak bisa lagi memperlakukan kami seperti keset karena Anda akan menyesal untuk itu. Saya tidak akan berbicara dengan Anda. Saya selalu bisa pergi ke Cina," kata Duterte beberapa waktu lalu.
(esn/indo)