Presiden Turki Tayyip Erdogan meminta Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi untuk berkaca, dan mengetahui posisinya. Foto/Reuters
INDOPOST, ANKARA - Presiden Turki Tayyip
Erdogan meminta Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi untuk berkaca, dan
mengetahui posisinya. Pernyataan ini merupakan respon atas kecaman yang
dilontarkan Irak terhadap Turki, yang masih enggan menarik pasukannya
dari Irak.
Dalam sebuah pernyataan, Erdogan mengatakan, Abadi harus tahu diri. Erdogan juga menyebut Abadi tidak selevel dengan dirinya. Selain itu, Erdogan memastikan bahwa dia tidak akan menarik mundurk pasukannya yang saat ini berada di dekat Mosul. Menurut Erdogan, pemerintah Irak lah yang meminta Turki untuk mengirimkan pasukan tahun 2014 silam.
"Anda bukanlah teman bicara saya, Anda tidak pada tingkat saya, Anda tidak setara dengan saya, Anda tidak memiliki kualitas yang sama seperti saya," kata Erdogan merujuk pada Abadi, seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (12/10).
"Tentara Turki tidak kehilangan cukup kualitas untuk menerima perintah dari Anda. Kami akan melakukan apapun yang diperlukan seperti yang telah kita lakukan hingga saat ini," sambungnya.
Hubungan Turki dan Irak menegang setelah Ankara mengirim pasukan pada akhir tahun lalu ke daerah Bashiqa, sebelah timur laut dari Mosul, untuk melatih pejuang anti-ISIS. Langkah Ankara ini dicap oleh Baghdad sebagai pelanggaran terang-terangan dari kedaulatan Irak.
Irak telah menuntut penarikan pasukan Turki, tapi Ankara telah berulang kali mengabaikan seruan itu. Hubungan kedua negara terus memburuk setelah dalam beberapa pekan terakhir terjadi adu argumen antara kedua pihak, yang dimulai oleh pernyataan Erdogan pada awal Oktober lalu.
Erdogan saat itu mengatakan, Mosul bisa dibebaskan dari ISIS, tetapi Erdogan memperingatkan bahwa Ankara harus terlibat dalam operasi apapun dan dimasukkan dalam proses pengambilan keputusan.
Hal ini langsung memancing sikap keras dari Irak. Dimana, Kementerian Luar Negeri Irak langsung memanggil perwakilan Turki untuk menyampaikan protes. Paska protes itu, perang verbal Irak dan Turki tak lagi terbendung.
Dalam sebuah pernyataan, Erdogan mengatakan, Abadi harus tahu diri. Erdogan juga menyebut Abadi tidak selevel dengan dirinya. Selain itu, Erdogan memastikan bahwa dia tidak akan menarik mundurk pasukannya yang saat ini berada di dekat Mosul. Menurut Erdogan, pemerintah Irak lah yang meminta Turki untuk mengirimkan pasukan tahun 2014 silam.
"Anda bukanlah teman bicara saya, Anda tidak pada tingkat saya, Anda tidak setara dengan saya, Anda tidak memiliki kualitas yang sama seperti saya," kata Erdogan merujuk pada Abadi, seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (12/10).
"Tentara Turki tidak kehilangan cukup kualitas untuk menerima perintah dari Anda. Kami akan melakukan apapun yang diperlukan seperti yang telah kita lakukan hingga saat ini," sambungnya.
Hubungan Turki dan Irak menegang setelah Ankara mengirim pasukan pada akhir tahun lalu ke daerah Bashiqa, sebelah timur laut dari Mosul, untuk melatih pejuang anti-ISIS. Langkah Ankara ini dicap oleh Baghdad sebagai pelanggaran terang-terangan dari kedaulatan Irak.
Irak telah menuntut penarikan pasukan Turki, tapi Ankara telah berulang kali mengabaikan seruan itu. Hubungan kedua negara terus memburuk setelah dalam beberapa pekan terakhir terjadi adu argumen antara kedua pihak, yang dimulai oleh pernyataan Erdogan pada awal Oktober lalu.
Erdogan saat itu mengatakan, Mosul bisa dibebaskan dari ISIS, tetapi Erdogan memperingatkan bahwa Ankara harus terlibat dalam operasi apapun dan dimasukkan dalam proses pengambilan keputusan.
Hal ini langsung memancing sikap keras dari Irak. Dimana, Kementerian Luar Negeri Irak langsung memanggil perwakilan Turki untuk menyampaikan protes. Paska protes itu, perang verbal Irak dan Turki tak lagi terbendung.
(esn/indo)