Diduga Mengoplos Pertalite, Polisi “Bongkar” Tangki SPBU di Ambon
INDOPOST, AMBON - Depot Pertamina Wayame tak mau disalahkan dalam kasus pertalite oplosan, demikian juga SPBU Kebun Cengkeh. Dua pihak ini yakin apa yang mereka lakukan sudah sesuai standar operasi prosedur (SOP). Polisi akhirnya kembali membongkar penampung pertalite SPBU Kebun Cengkih untuk mendapatkan bukti tambahan.
Kemarin, polisi memeriksa bos PT. Migas Dwi Jaya, yang mengelola SPBU Kebun Cengkeh, Johan Setiawan. Dalam pemeriksaan dengan 30 pertanyaan itu, Johan pastikan apa yang anak buahnya lakukan saat pengisian pertalite ke SPBU sudah sesuai SPBU. “Dia pastikan kerja mereka sesuai SOP,” kata Kasatreskrim Polres Ambon dan PP Lease, AKP Baiquni Wibowo, kemarin, Rabu, (12/10/2016).
Sebelumnya dalam pemeriksaan Kepala Depot Pertamina Wayame termasuk empat anak buahnya, polisi mendapatkan jawaban yang sama bahwa proses distribusi dari Depot Pertamina sampai ke SPBU Kebun Cengkih sudah sesuai SOP. Karena itu, mereka tak ingin disalahkan dalam kasus pengoplosan pertalite terbesar di Maluku ini.
Bos SPBU diperiksa sekira pukul 10.00. Setelah itu, polisi kembali melakukan penyelidikan di lokasi kejadian (TKP), sekitar pukul 14.40. Disana selain ada polisi, pihak SPBU, Pertamina juga hadir. Tampak pihak Pertamina meminta polisi menghalangi wartawan untuk mendekati banker pertalite.
Sisa dari 10 ton pertalite yang terlanjur dipasok ke bak penampungan SPBU sebelumnya, kembali disedot dan diisikan ke drum. Tujuannya untuk melihat keasliaan pertalite didalam bak penampungan.
Ada sejumlah sampel yang akhirnya diambil petugas Satreskrim untuk dibawa ke Polres Ambon. Sebanyak tiga sampel Pertalite masing-masing dalam drum besi berkapasitas 200 liter yang diamankan petugas. Dari sampel drum pertama, kadar air mencapai ketebalan 6,5 cm dari dasar drum. Pada sampel drum kedua, hasil sounding menunjukan kadar air setebal 4 cm.
KBO Satreskrim Ipda Semi J Leimena, membenarkan kedatangan mereka ke SPBU kembali untuk pengambilan sampel.“Kita ke sini untuk mengambil sampel Pertalite dari tangki pendam milik SPBU untuk kebutuhan proses penyidikan,” ujarnya singkat kepada The Indonesia Post di SPBU Kebun Cengkih.
Periksa
Baiquni saat dikonfirmasi terkait pemeriksaan, mengatakan Setiawan diperiksa masih terkait proses distribusi pertalite ke SPBU miliknya. Namun dari pernyataan penyidik, Setiawan memastikan apa yang dilakukan pihaknya sudah sesuai SOP.
Terkait pemeriksan saksi baik dari Pertamina dan juga pihak SPBU, Baiquni mengatakan mereka tidak ingin disalahkan.”Kalau kita lihat mereka (Pertamina-SPBU) saat pemeriksaan kesannya saling melindungi.
Apa ada tekanan bisnis atau tidaknya kami juga tidak tau itu, tetapi intinya kasus masih terus kita lidik, walaupun pernyataan SPBU dan Pertamina memberikan keterangan sudah sesuai dengan SOP penyaluran,” pungkas Baiquni.
(erm/indo)