Xi Jinping di Markas PBB, Jenewa
BEIJING - Presiden China Xi Jinping secara tiba-tiba mengeluarkan pernyataan cukup mengejutkan. Hal itu menyusul perintahnya kepada para tentara untuk siap-siap berperang.
Xi menilai Tentara Pembebasan Rakyat (LPA) telah sukses dalam memerangi pandemi virus corona. Oleh karena itu, lanjut Xi, sudah sepatutnya para tentara kini harus meningkatkan cara mereka dalam berlatih, terutama dalam masa pandemi ini.
“Penting untuk menjajaki cara-cara pelatihan dan persiapan untuk perang karena upaya pengendalian epidemi telah dinormalisasi,” ujar Xi seperti dikutip media resmi pemerintah, Xinhua.
Pernyataan itu disampaikan Xi ketika menghadiri pertemuan dengan delegasi tentara dan polisi China di Beijing, Selasa (26/5). Xi juga menjabat sebagai Kepala Komisi Pusat Militer China.
“Penting untuk meningkatkan persiapan untuk pertempuran bersenjata, untuk melakukan pelatihan tempur militer secara fleksibel, dan untuk meningkatkan kemampuan militer kita dalam melakukan misi-misi tempur kemiliteran," kata Xi.
Pernyataan itu diikuti dengan kebijakan untuk meningkatkan anggaran pertahanan China menjadi USD 178 miliar, naik 6,6 persen dari alokasi tahun lalu.
Meski demikian, pernyataan Xi tak jelas ditujukan ke mana. Saat ini, China tengah terlibat konflik dengan tiga negara yakni Amerika Serikat, Taiwan, dan India.
Dengan AS, China terlibat perang komentar setelah terus disudutkan terkait penanganan virus corona. Presiden AS Donald Trump menuduh China tak becus menangani corona ketika pertama kali muncul hingga akhirnya menyebar hampir ke seluruh penjuru dunia.
Sementara, Taiwan juga menjadi sorotan pemerintah China. Hal itu menyusul terpilihnya kembali Tsai Ing-wen sebagai presiden.
Hingga saat ini, China menganggap Taiwan sebagai bagian negaranya di bawah kebijakan satu negara dua sistem. Klaim China terus ditolak mentah-mentah Taiwan. Kendati minim pengakuan dunia, Taiwan menegaskan negaranya berdaulat penuh dan bukan bagian dari Republik Rakyat China.
China juga kini tengah bersitegang dengan India di wilayah perbatasan di Landakh. Ketegangan bermula pada 5 Mei setelah 250 tentara dari India dan China terlibat bentrokan hingga berujung luka-luka.
Insiden lain juga pecah ketika tentara dari kedua belah pihak terlibat baku pukul dan lempar batu saat patroli perbatasan di Sikkim, negara bagian timur laut India yang berbatasan dengan China.
0 Reviews:
Post a Comment