Anggota Komisi X DPR RI Fraksi PAN Prof Zainuddin Maliki
JAKARTA - Kalangan Komisi X DPR mendesak agar pemerintah konsisten dengan ajaran baru pendidikan 2020-2021 bulan Juli, atau digeser ke Januari 2021 bila wabah Corona belum mereda. Tapi, dikhawatirkan nanti sudah digeser ke Januari, ternyata masih seperti sekarang kondisinya.
"Saya punya kekhawatirkan nanti setelah terlanjur ditunda ke Januari, namun pada Januari itu juga masih begini-begini saja kondisinya. Tidak ada yang bisa memastikan kapan Covid-19 berakhir," kata Anggota Komisi X DPR RI Fraksi PAN Prof Zainuddin Maliki dalam keterangannya, Senin (25/5/2020).
Maka menurutnya, tahun ajaran baru sekolah jalan saja seperti biasa, tetapi mau tidak mau pembelajaran dari rumah menjadi pertimbangan utama.
"Pada intinya dalam kondisi pandemi Covid-19 ini, proses belajar mengajar harus betul-betul dilakukan secara disiplin dalam menjaga protokol kesehatan," usulnya.
Ia mengatakan, proses belajar mengajarnya memungkinkan menggunakan beberapa skema yang bisa diterapkan. Salah satunya siswa bisa dibagi dalam kelas tatap muka. Sebagian daring setiap minggunya.
"Jadi pada minggu ini setengah dari siswa dalam satu kelas mengikuti pembelajaran secara tatap muka, setengahnya lagi daring. Minggu berikutnya, yang tadinya belajar secara tatap muka di sekolah, bisa mengikuti secara daring," ucapnya.
Dengan skema ini, penataan ruang kelas bisa dilakukan mengikuti protokol Covid-19. Antar siswa bisa berjarak. "Tentu saja skema ini membutuhkan manajemen pembelajaran yang bagus," katanya.
"Maka dari itu saya juga mengusulkan dibentuk semacam tim teaching. Tim ini akan bertugas menyusun model pembelajaran berbasis proyek yang akan diberikan sebagai penugasan kepada siswa. Proyek itu bisa gabungan dari beberapa mata pelajaran," bebernya.
0 Reviews:
Post a Comment