Anggota Komisi II DPR RI, Mardani Ali Sera
JAKARTA - Sebanyak 2,3 juta data warga Indonesia dari sistem Komisi Pemilihan Umum (KPU) diduga diretas hacker. Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi II DPR RI, Mardani Ali Sera meminta KPU RI menjaga keamanan data serta memperkuat sistem informasi teknologi.
“KPU sebagai penyelenggara Pemilu harus menjaga keamanan data dan juga menjadikan pelajaran untuk lebih memperkuat sistem keamanan IT. Ini sangat berkaitan erat dalam menjaga ‘trust’ dan kredibilitas di masyarakat,” kata Mardani Jumat (22/5/2020).
Baru-baru ini, jagat media sosial dikagetkan dengan klaim seorang Peretas dari akun twitter @underthebreach, kamis (21/5/2020) yang mengklaim telah membobol data 2,3 juta warga Indonesia dari sistem KPU. Dalam cuitannya ia mengatakan berhasil mendapat, data termasuk nama, alamat, nomor ID, tanggal lahir, dan lainnya.
Ketua DPP PKS itu juga meminta perlunya audit sistem keamanan data dan sistem informasi teknologi KPU agar tidak terulang kejadian yang sama.
“Saya usulkan perlu diaudit seluruhnya oleh konsultan independen, jadi bahan masukan untuk perbaikan ke depannya,” ujar Mardani.
Selain itu, kejadian ini diharapkan menjadi pelajaran kepada pemerintah agar sistem keamanan data nasional ditinjau ulang.
“Harus jadi momentum meninjau keamanan data kependudukan nasional, saya mengusulkan program KTP-el yang saat ini sifatnya sentralistis sekaligus di tinjau ulang keamanan data dan sistem IT nya agar tidak mendatangkan bencana nasional,” pungkasnya.
0 Reviews:
Post a Comment