India Hentikan Penggunaan Alat Tes Covid-19 dari China karena Kualitas Buruk, Beijing Marah! (ist)
NEW DELHI – China mengecam keputusan India yang berhenti menggunakan alat tes untuk virus corona (Covid-19) produksi negeri tirai bambu itu. India menilai alat-alat tes dari China itu bermasalah secara kualitas.
Keputusan India itu tak pelak membuat China murka. Hal ini memicu ketegangan baru dalam hubungan kedua negara. Elite di Beijing menganggap langkah India itu tidak adil dan tidak bertanggung jawab.
Sementara, Dewan Penelitian Kesehatan India—instansi utama yang menangani wabah virus di negara itu—menyatakan pada Senin (27/4/2020) lalu bahwa pihaknya berencana untuk mengembalikan ratusan ribu kit atau kotak berisi alat uji antibodi yang diperoleh dari dua perusahaan Tiongkok. Ini karena akurasi dari alat-alat tersebut yang buruk.
Kedutaan Besar (Kedubes) China di New Delhi pun mengaku prihatin dengan keputusan itu. Menurut kantor diplomat itu, pihak berwenang China telah memvalidasi kit yang dibuat oleh dua perusahaan mereka, yaitu Guangzhou Wondfo Biotech dan Zhuhai Livzon Diagnostics.
“Tidak adil dan tidak bertanggung jawab bagi individu tertentu untuk menyebut alat-alat dari China itu sebagai ‘produk gagal’ dan melihat masalah dengan prasangka preemptif,” kata Juru Bicara Kedubes China di New Delhi, Ji Rong, dikutip Reuters, Rabu (29/4/2020).
Dia mengklaim, perusahaan-perusahaan China telah mengekspor alat tes virus corona ke beberapa negara di Eropa, Asia, dan Amerika Latin tanpa masalah. Tiongkok pun, menurut Ji Rong, berusaha membantu India melawan virus dengan tindakan nyata dan memastikan kualitas ekspor medisnya menjadi prioritas bagi produsen.
Wondfo Biotech dalam sebuah pernyataan menungklaim bahwa mereka selalu menjaga kualitas produk. Bahkan, peralatan yang mereka produksi telah divalidasi oleh Badan Riset Medis India pada saat mengeluarkan lisensi impor.
India memesan lebih dari 500.000 alat dari China untuk pengujian antibodi virus bulan ini sebagai cara untuk meningkatkan upaya tes cepat secara massal (rapid test). Tes antibodi yang diambil dari sampel darah tidak selalu menemukan hasil positif pada tahap awal pengujian, terutama ketika pemilik sampel itu sebenarnya telah terinfeksi virus tapi tidak memiliki gejala apa pun.
Sementara, sebagai perbandingan, tes swab standar bisa menentukan apakah seseorang terjangkit virus corona pada saat itu juga, meski tidak menunjukkan gejala.
Beberapa negara bagian India mengatakan, tes dengan menggunakan alat-alat dari China telah menghasilkan hasil yang bertentangan. Pejabat di Rajasthan mengatakan, kit asal China pada awalnya digunakan untuk menguji pasien yang sudah memiliki infeksi yang dikonfirmasi, tetapi beberapa hasil kembali negatif.
Menanggapi keluhan itu, Ji Rong berdalih, rapid test dengan alat-alat itu harus dilakukan secara profesional untuk menghasilkan hasil yang akurat.
0 Reviews:
Post a Comment