Presiden Amerika Serikat, Donald Trump
WASHINGTON - Statemen Presiden Amerika Serikat yang membedakan penerapan jaga jarak sosial di bulan Ramadhan dan libur Paskah, membuatnya dituduh Islamfobia.
Fars News (19/4/2020) melaporkan, Donald Trump baru-baru ini dituding Islamfobia gara-gara membedakan cara penerapan kebijakan jaga jarak sosial di masjid-masjid di bulan Ramadhan, dan penerapannya di gereja saat libur Paskah.
Hari Sabtu (18/4) Trump mengatakan, penerapan karantina oleh pejabat pemerintah di bulan Ramadhan yang segera tiba ini mungkin saja berbeda dengan libur Paskah umat Kristiani.
Trump mengeluarkan pernyataan ini setelah memuat ulang cuitan Paul Sperry, salah seorang penulis konservatif Amerika di akun Twitternya.
Dalam cuitannya Sperry menulis, kita lihat apakah pejabat pemerintah menerapkan aturan jaga jarak sosial di bulan Ramadhan, sama seperti di gereja-gereja pada Hari Raya Paskah.
Dalam jumpa persnya, Presiden Amerika mengatakan, saya katakan mungkin berbeda. Harus kita lihat apa yang akan terjadi. Karena saya melihat banyak ketidakadilan di negara ini.
Saat ditanya wartawan TV Al Jazeera apakah ia percaya para pemuka agama Islam di Amerika akan menolak mematuhi aturan pembatasan sosial di negara ini, Trump membantahnya.
0 Reviews:
Post a Comment