Tinjau Pasien DBD di Sikka, Menkes Bawah Lima Dokter Spesialis Dari Jakarta
KUPANG - Menteri Kesehatan RI, Letjen (Pum) Dr. dr. Terawan Agus Putranto, pada Selasa (9/3/2020) mengunjungi pasien Demam Berdarah di Kabupaten Sikka. Saat berkunjung, Menteri Terawan juga membawa serta lima orang dokter spesialis dan 13 orang perawat, yang siap membantu menangani pasien DBD di Sikka.
Kelima dokter spesialis dan tenaga perawat tersebut diharapkan dapat mengatasi kekurangan tenaga medis yang selama ini menjadi kendala dalam penanganan Demam Berdarah di Kabupaten Sikka. Demikian dikatakan Direktur RSUD TC. Hillers Sikka, dr. Marietha LD. Weni. Menurutnya dokter spesialis anak dan dokter spesialis penyakit dalam serta 13 orang perawat yang datang langsung dari Jakarta itu, selain ditempatkan di RSUD TC. Hillers Sikka juga akan ditempatkan di RS St. Elisabeth Lela dan RS St. Gabriel Kewa Pante. dr. Marietha juga katakan belum ada batas waktu yang ditentukan untuk tim tenaga medis pusat tersebut bertugas di Sikka.
Baca: Kasus DBD di Sikka Mengkhawatirkan, Pemerintah Perpanjang Status KLB
Dirinya menyebutkan, atas instruksi Kemenkes RI seminggu sebelumnya juga rumah sakit di Sikka mendapat bantuan 10 tenaga dokter umum, yang berasal dari kabupaten tetangga sedaratan Flores. Kehadiran tim medis tersebut diharapkan dapat membantu sampai kondisi di Sikka membaik, dibarengi aksi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang gencar dilakukan oleh Pemkab Sikka selama 14 hari berturut- turut terhitung mulai hari ini setiap pagi pukul 07.00 sampai 09.00 wita.
"Kami juga akan menempatkan dokter dan perawat itu di dua rumah sakit penyangga. Mudah- mudahan dengan bantuan ini kasus DBD di Sikka bisa teratasi, jumlah kasusnya berkurang apalagi degan PSN dan aksi 4 M itu kita harapkan kondisi di Sikka bisa lebih baik," ungkap Marietha.
Lebih lanjut dr Marietha juga mengungkapkan saat mengunjungi para pasien DBD di RSUD TC Hillers, Menteri Terawan memberi dukungan kepada para pasien agar optimis bisa melewati masa kritis dan sembuh total. Pihak manajemen RSUD juga dalam kunjungan tersebut menyampaikan sejumlah kendala seperti peralatan, ruang rawat inap termasuk tenaga medis, dan pemerataan pasien di ketiga rumah sakit.
Baca: Tinjau Pasien DBD di Sikka, Menkes Janji Akan Datang Daerah Lain Yang Terdampak Kasus Serupa
"Kita juga minta supaya pasien yang dirawat di RSUD ini bisa ditempatkan juga di dua rumah sakit penyangga, karena masyarakat lebih banyak ke RSUD jadi kami kewalahan juga. Kalau bisa diatur atau gimana caranya supaya bisa merata karena kami sampe kekurangan ruang rawat inap disini," jelasnya.
Saat ini jumlah pasien yang ditangani RSUD TC. Hiller sebanyak 97 pasien terdiri dari 20 pasien dewasa dan 77 pasien usia anak, dan data keseluruhan sudah 1.172 masyarakat Sikka terpapar DBD dan 13 orang diantaranya meninggal dunia.