ilustrasi publico.id
CHINA – Lockdown karena ancaman peyebaran virus Corona (Covid-19) membuat warga harus bertahan di rumah. Segala aktivitas di luar rumah libur, semua tinggal di rumah untuk memutus mata rantai virus tersebut.
Keluarga yang sehari-hari hanya bertemu beberapa jam karena kesibukannya pun berkumpul dalam waktu lama. Sehari bertemu 24 jam, tujuh hari nonstop dalam seminggu! Mestinya hal ini menjadi menyenangkan.
Namun yang terjadi di Kota Xi'an di ibukota Provinsi Shaanxi di Cina Barat Laut justru sebaliknya. World of Buzz yang mengutip Global Times menyebutkan permintaan perceraian meningkat tajam. Bahkan melebihi batas yang ditetapkan kantor urusan perceraian setempat!
Bisa jadi melonjaknya permohonan perceraian karena kantor tutup dalam waktu lama. Ini berarti warga yang ingin bercerai jauh-jauh hari harus menunggu sampai status lockdown dibuka kembali.
Tapi nanti dulu... Ternyata alasan pengajuan perpisahan pernikahan adalah karantina di rumah terlalu lama membuat banyak pasangan yang sejatinya terikat satu sama lain ini berkonflik! Duh...
Petugas Han dari distrik Yanta mengatakan bahwa karantina menyebabkan pasangan bertemu terus menerus secara intens. Timbulnya masalah membuat mereka mengambil keputusan impulsif dengan ingin bercerai dari pasangannya.
Tapi nanti dulu (lagi)... Dia juga menyebutkan bahwa pasangan yang telah diputus bercerai menyesalinya hanya beberapa jam setelah ikatan itu diputus! Bahkan banyak yang akhirnya memutuskan untuk menikah lagi ketika surat cerai mereka baru saja digenggam!
Waaaahhh......
