ilustrasi
JAKARTA - Kasus positif coronavirus disease (Covid-19) atau virus korona baru di Indonesia terus bertambah dalam dua pekan terakhir. Pada Rabu (18/3/2020), pemerintah mengumumkan ada 227 kasus positif virus korona baru dengan angka pasien yang meninggal dunia mencapai 19 orang.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan korona Achmad Yurianto mengatakan, kasus baru itu tersebar di sembilan provinsi dan terbanyak di DKI Jakarta. Angka ini meningkat tajam hingga 55 kasus, dari sehari sebelumnya berjumlah 172 kasus pada Selasa (17/3/2020).
Peningkatan kasus pun diprediksi akan terus bertambah hingga April mendatang. Hal ini sebaiknya menjadi acuan untuk lebih aware terhadap diri sendiri dan segera mengenali gejala virus korona baru, sehingga dapat melakukan tindakan selanjutnya.
Berikut cara mengenali gejalanya:
Gejala
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), gejala utama coronavirus biasanya meliputi:
Batuk kering
Demam
Kelelahan
Sesak napas, dalam kasus yang lebih parah
“Beberapa pasien mungkin mengalami sakit dan nyeri, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare,” tulis WHO pada situsnya. Gejala-gejala virus korona baru biasanya ringan dan mulai secara bertahap.
Gejala diperkirakan muncul antara dua dan 10 hari setelah tertular virus, bahkan bisa hingga 24 hari. Sekitar 80 persen sembuh dari penyakit ini tanpa perlu perawatan khusus. Namun, sekitar satu dari setiap enam orang atau 16 persen, dapat mengalami sakit parah dan kesulitan bernapas.
Beberapa kasus kepada orang lanjut usia dan orang dengan penyakit penyerta, juga bisa berdampak serius hingga menyebabkan kematian.
Tanpa gejala
Orang yang memiliki virus korona baru di dalam tubuhnya, tidak selalu memiliki gejala. Aktor Idris Elba, baru-baru ini mengabarkan bahwa dirinya terinfeksi virus korona baru tanpa gejala apa pun.
Berdasarkan laporan WHO, risiko tertular virus korona baru dari orang yang positif, namun tanpa gejala sama sekali, sangat rendah. Sementara itu Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) melaporkan, beberapa penyebaran mungkin terjadi sebelum seseorang yang positif, menunjukkan gejala. Namun, ini tidak dianggap sebagai cara utama penyebaran virus.