Tangani Corona, Pemkot Depok Bentuk Gugus Tugas Covid 19 dan Stok Sembako (foto ist)
DEPOK – Mengantisipasi penyebaran virus Covid 19 atau virus corona yang semakin mewabah, Pemkot Depok membentuk tim Gugus Tugas Penangganan Virus Covid 19 melalui surat edaran Wali Kota Depok No. 443/133-Huk/Dinkes tertanggal 16 Maret 2020 selain meliburkan sekolah selama dua pekan atau 14 hari.
“Tim Gugus Tugas Penangganan dipimpin Asisten Administrasi Pemerintahan Sri Utomo dan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Depok Dadang Wihana yang akan terus memantau dan mewaspadai penyebaran virus Covid 19 yang terus mewabah,” kata Wali Kota Depok Muhammad Idris didampingi Dandim 0508/Depok Kol. Inf. Agus Isrok, Selasa (17/3/2020).
Tim gugus tugas ini tidak hanya memantau dan mengevaluasi serta mengawasi perkembangan penyebaran penyakit virus Covid 19 melalui no telpon 112 dan 119 yang aktif selama 24 jam, namun juga diharapkan memantau ketersediaan kebutuhan bahan pokok.
“Terkait masalah kondisi dan keberadaan penyebaran virus Covid 19 atau virus Corona di Kota Depok dari data yang diperoleh hingga 15 Maret 2020 lalu, tercatat ada empat orang yang positif terkena virus Covid 19,” ujarnya.
Namun dari empat orang itu tinggal tiga orang yang mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit dan satu orang dinyatakan sembuh.
Menurut dia, pihaknya juga mencatat ada lima orang pasien yang masuk dalam daftar Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ini terus mendapatkan pengawasan secara ketat tim kesehatan. “Jadi yang postif terkena virus Covid 19 di Kota Depok tinggal tiga orang saja,” tuturnya.
Selain itu, tambah dia, dari data yang diperoleh masih ada sekitar 156 orang yang masuk dalam pengawasan atau (ODP) namun setelah mendapatkan perawatan selama ini ternyata 96 orang dinyatakan telah negatif atau telah sembuh.
Sebagai salah satu daerah penyangga ibukota yang kebanyakan warganya bekerja di Jakarta tentunya kewaspadaan tetap dilakukan dengan cara meliburkan seluruh kegiatan belajar mengajar mulai dari TK, SD, SMP hingga SMA.
Selain itu, jam masuk ASN dikurangi, pelayanan di Posyandu tidak dilakukan di tiap RW tapi di puskesmas atau rumah sakit, menututp tempat keramaian seperti alun alun kota, kegiatan olahraga dan lainnya.