Meningkat, Pasien DBD di NTT Naik Menjadi 3.284 Orang
KUPANG – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mewabah sudah mencapai 3.284 orang dan merenggut 39 nyawa. Angka ini merupakan rekapan per akhir pekan ini.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan NTT Erlina R Salmun menyebut, DBD masih terus terjadi. Hal ini terlihat dari jumlah kasus yang terus saja naik. Bahkan, jika dibanding dengan data sebelumnya, Rabu (11/3/2020), berada di angka 3.222 dan ada tren kenaikan sebanyak 26 kasus. Kemudian, ada penambahan jumlah kematian satu orang, sehingga totalnya menjadi 39 orang.
“Tentu, kondisi ini butuh kerja sama dan peran serta masyarakat untuk menjaga kebersihan tempat tinggal masing-masing,” ujarnya.
Aksi pembersihan sarang nyamuk (PSN) harus diutamakan demi memutus rantai pembiakan nyamuk Aedes Aegypti, di antaranya dengan melakukan 3M, yakni menguras, menutup, dan mengubur barang-barang yang berpotensi menjadi sarang pembiakan nyamuk pembawa virus dengue itu harus serius dilakukan. “Karena itulah langkah yang dinilai efektif selain langkah lain melalui fogging,” katanya.
Dia juga mengaku, standar pelayanan dokter dan paramedis di daerah-daerah terus dilakukan. “Stok peralatan medis dan obat-obatan sangat tersedia. Kita berharap masyarakat bisa serius laksanakan pola hidup bersih dan sehat mulai dari dalam diri, tempat tinggal dan di tengah masyarakat,” katanya.
Erlin juga meminta warga aktif memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada untuk memeriksa kesehatannya. Kenali gejala DBD dan jika terkena maka harus segera ke tempat layanan medis untuk diperiksa.
Hal tersebut untuk mengantisipasi kemungkinan pasien sudah masuk level (stadium) gawat. “Jika terkena gejala langsung diperiksa maka akan bisa tertolong untuk disembuhkan,” katanya. (nad)