Anggota Komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan Daulay
Jakarta, Besarnya dampak dari virus corona terhadap perilaku konsumtif akan penggunaan masker di masyarakat menjadi perhatian tersendiri setelah mengemuka fenomena kelangkaan dan harga yang melambung tinggi.
Apalagi di negara tetangga dalam lingkup ASEAN, Thailand mengalami kejadian daur ulang masker yang kemudian dijual kembali oleh pihak produsen.
Anggota Komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan Daulay memandang hal tersebut harus masuk dalam perhatian para petugas yang juga menyisir titik-titik penimbunan masker di Indonesia.
Ia menyayangkan kejadian virus corona justru disikapi segelintir orang untuk mengambil keuntungan dalam situasi yang merugikan bangsa.
"Menurut saya itu perlu dilakukan pengawasan juga untuk produsen-produsen yang seperti itu. Mestinya sudah ada pengawasan terhadap itu. Tentu itu melanggar, katakanlah mencari keuntungan dalam kesempitan kan," tuturnya kepada media ini, Rabu (4/3/2020).
"Tadi juga disinggung soal kelangkaan masker ini. Nah, sekarang polisi sedang melakukan upaya razia untuk memeriksa di mana masker-masker itu ditimbun, kata menteri kesehatan itu tadi sudah ada beberapa ditemukan dan minta mereka itu ditindak tegas. Termasuk yang ini, berarti sekaligus gitu loh," lanjutnya.
Sebelumnya, sebuah pabrik ilegal di Thailand kedapatan mendaur ulang masker medis bekas dan menjualnya di tengah permintaan yang meningkat.
Hal itu membuat kepolisian Wihandaeng menggerebek pabrik yang berada di Nongsuong, Provinsi Saraburi, Thailand. Polisi telah mengamankan enam pelaku yang menjadi pekerja.
Proses pembuatan masker tersebut dengan disetrika dan kemudian dilipat, lalu dimasukkan ke dalam kotak agar terlihat seperti baru.
Salah seorang pekerja mengatakan mereka tak mengetahui asal-usul masker tersebut, karena mendapatkannya dari seorang pedagang.
Pihak kepolisian pun meminta Kantor Kesehatan Umum setempat untuk menggugat pabrik daur ulang itu karena telah membahayakan masyarakat.
Buat Indonesia, kejadian di Thailand tersebut akan sangat merugikan masyarakat apabila barang-barang berupa masker daur ulang tersebut sampai masuk ke sini.