Jadi Negara dengan Angka Kematian Terbanyak Akibat Virus Corona, Italia Lampaui China
PARIS - Italia akhirnya melampaui China pada Kamis (19/3/2020) sebagai negara dengan jumlah kematian akibat virus korona terbanyak. China sebelumnya melaporkan tidak ada kasus baru untuk pertama kalinya sejak virus itu muncul di pusat Kota Wuhan pada Desember, sebelum menyebar ke seluruh dunia.
Ketika sudah ada sedikit harapan di China, di beberapa negara justru memburuk. Beberapa negara bahkan memperketat perbatasan mereka dan memberlakukan isolasi, menjebak puluhan juta orang di rumah mereka.
Para pemimpin dunia juga mengeluarkan hampir satu triliun dolar untuk menopang ekonomi global yang tertatih-tatih, akibat pandemi yang semakin di luar kendali ini.
Korban tewas melonjak di Eropa ketika Italia mengumumkan 427 kematian pada Kamis, sehingga total menjadi 3.405, menurut perhitungan AFP dari sumber resmi.
China secara resmi melaporkan 3.245 kematian akibat virus itu, yang dapat menyebabkan gagal pernapasan, terutama pada orangtua.
Prancis melaporkan 108 kematian lagi selama 24 jam terakhir, sehingga jumlah totalnya menjadi 372.
Secara global, jumlah kematian akibat virus meningkat menjadi lebih dari 9.800 dengan lebih dari 232.650 kasus di 158 negara dan wilayah, menurut hitungan AFP.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan Kamis tentang dampak virus yang berpotensi amat buruk.
"Jika kita membiarkan virus menyebar seperti api -terutama di wilayah paling rentan di dunia- itu akan membunuh jutaan orang," kata Guterres, seperti dilaporkan AFP, Jumat (20/3/2020).
Jumlah infeksi dan kematian di seluruh dunia melampaui infeksi di Cina, yang tampaknya berhasil menghentikan penyebaran virus dengan langkah-langkah ketat termasuk isolasi menyeluruh di Wuhan sejak Januari.