Presiden Venezuela, Nicolas Maduro
CARACAS - Presiden Venezuela, Nicolas Maduro memperingatkan pemerintah Kolombia dan Amerika Serikat (AS), bahwa mereka akan menghadapi konsekuensi jika mereka menindak elit politik Venezuela. Ini adalah respon dari keputusan pemerintah AS yang mendakwa Maduro dan belasan pejabat tinggi lainnya dalam kasus terorisme narkoba.
Maduro mengatakan, jika AS dan Kolombia berani menyentuh elit politik Venezuela, maka kedua negara tersebut akan celaka. Dia mengatakan, AS dan Kolombia akan menghadapi kemarahan dari seluruh masyarakat Venezeula.
"Jika suatu hari kaum imperialis dan oligarki Kolombia berani menyentuh bahkan sehelai rambut, mereka akan menghadapi kemarahan Bolivarian dari seluruh negara yang akan memusnahkan mereka semua," kata Maduro, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (29/3/2020).
Dia lalu menggambarkan Presiden AS, Donald Trump sebagai koboi rasis dan manusia yang sengsara. "Trump mengelola hubungan internasional seperti artis pemeras mafia New York, yang dulunya adalah bos real estat," ungkapnya.
Sebelumnya diwartakan, awal pekan ini Kementerian Luar Negeri AS menawarkan hadiah hingga USD15 juta untuk informasi yang membantu penangkapan dan pengadilan pada Maduro.
Jaksa Agung AS, William Barr mengumumkan dakwaan itu dengan menuduh Maduro dan orang-orang dekatnya berkonspirasi dengan faksi gerilyawan Kolombia FARC untuk membanjiri AS dengan kokain. “Saat rakyat Venezuela menderita, komplotan rahasia ini mengisi kantong-kantong mereka,” ungkap Barr.