Kantor Kementerian Perindustrian
JAKARTA - Dua pejabat Kementerian Perindustrian meninggal dunia. Pejabat tersebut adalah Staf Khusus Menteri Perindustrian Amir Sambodo yang tutup usia pada Selasa (24/3/2020) pagi dan Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Dirjen ILMATE) Harjanto meninggal dunia pada Senin malam (23/3/2020).
Dan sebagai upaya preventif ditengah pendemi virus corona, Menteri Perindustrian Agus Kartasasmita perintahkan pejabat dan pegawai di kementeriannya work from home (WFH).
"Innalillahi wa innailaihi rojiuun. Telah meninggal dunia Staf Khusus Menteri Perindustrian Bapak Amir Sambodo pada hari ini, Selasa, 24 Maret 2020 pukul 08:15 di Jakarta," tulis Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Perindustrian dalam pesan percakapan. Kabar meninggalnya Amir Sambodo juga beredar di media sosial twitter. "Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, segenap pengurus dan alumni turut berduka cita atas kepergian Mas Amir Sambodo," tulis akun twitter Ikatan Alumni ITB @Sinergi_IAITB, Selasa (24/3/2020).
"Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, segenap pengurus dan alumni turut berduka cita atas kepergian Mas Amir Sambodo," tulis akun twitter Ikatan Alumni ITB @Sinergi_IAITB, Selasa (24/3). Amir merupakan alumnus teknik mesin ITB angkatan 1978. Beredar di kalangan alumni ITB, almarhum meninggal karena positif corona (Covid-19).
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita membenarkan Harjanto sedang sakit. Menurut Agus, almarhum Harjanto sudah sakit sejak lama dan telah lama dirawat. Ia pun jelaskan hingga kini belum ada info status kematian beliau akibat Covid-19 atau penyakit lainnya.
"Memang sudah sakit sejak lama, dan beliau sudah lama dirawat. Sampai hari ini belum ada status beliau Covid 19 (virus corona) atau penyakit yang lain," kata dia
Dan untuk mencegah penyebaran virus Corona di Kemenperin, Agus memerintahkan seluruh pejabat dan pegawai Direktorat Jenderal ILMATE sementara waktu bekerja dari rumah atau work from home (WFH).
"Sebagai upaya preventif, seluruh pejabat dan pegawai sudah kami arahkan bekerja dari rumah."