Cegah Covid-19, Pemerintah Singapura Tutup Pintu Masuk
SINGAPURA - Singapura tidak akan mengizinkan pengunjung jangka pendek masuk atau transit melalui negara tersebut. Kebijakan ini diambil mengingat tingginya risiko impor kasus virus Corona jenis baru, Covid-19, demikian dinyatakan oleh Kementerian Kesehatan Singapura, Minggu (22/3).
Seperti dilaporkan Channel News Asia, larangan masuk bagi pengunjung jangka pendek akan berlaku pada Senin (23/3) malam, pukul 23.59 waktu setempat. Hanya pemegang izin kerja yang menyediakan layanan penting, seperti perawatan kesehatan dan transportasi, yang akan diizinkan oleh Kementerian Tenaga Kerja untuk masuk atau kembali ke Singapura.
"Mengingat wabah virus yang meningkat dengan cepat di seluruh dunia, kami telah memutuskan untuk secara signifikan memperketat perbatasan kami," kata Menteri Pembangunan Nasional, Lawrence Wong.
Baca Juga: Wabah Corona Memperburuk Perekonomian AS
"Ini adalah langkah yang sangat signifikan, terutama untuk ekonomi terbuka seperti Singapura yang selalu terhubung dengan dunia. Ini adalah krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya, sehingga kami telah membahas ini dengan cermat," lanjutnya.
Sebelumnya, kecuali untuk beberapa negara, pengunjung jangka pendek masih diizinkan untuk masuk ke Singapura. Namun, begitu mereka masuk ke Singapura, mereka harus tinggal di rumah selama 14 hari.
“Bahkan, dengan pemberitahuan tinggal di rumah selama 14 hari, Singapura masih melihat jumlah pengunjung jangka pendek "dalam jumlah ratusan",” kata Wong. Pada hari Sabtu, 533 pengunjung jangka pendek tiba di Singapura.
Baca juga: Pemerintah Inggris Merilis, Dalam 24 Jam Ditemukan 1035 Pasien Terinfeksi Covid-19
Meski "sangat sedikit" dari pengunjung jangka pendek ini telah didiagnosis mengidap Covid-19, namun sumber daya penegakan masih diperlukan untuk memastikan bahwa mereka mematuhi aturan 14 hari di rumah.
"Bahkan jika seseorang jatuh sakit, mereka mengambil sumber daya medis dan selama ini, kami hanya harus memfokuskan sumber daya kami pada orang-orang Singapura yang kembali karena mereka akan kembali dalam jumlah besar," kata Wong.
Untuk pemegang izin kerja, Wong mencatat, bahwa mereka telah diminta untuk meminta persetujuan dari Departemen Tenaga Kerja sebelum melakukan perjalanan ke Singapura. "Jadi, kami hanya mengatakan, tidak ada yang bisa kembali, kecuali Anda dianggap penting," katanya.