situasi kota Tegal malam hari (ist)
TEGAL - Kebijakan kontroversional diambil pemerintahan Kota Tegal, Jawa Tengah yang menerapkan kebijakan lockdown (isolasi/pembatasan wilayah) selama 4 bulan kedepan terhitung 30 Maret 2020 hingga 30 Juli 2020.
Alasan Menerapkan Local Lockdown
Keputusan itu disampaikan Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono usai rapat koordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah di Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Tegal, Kamis (26/3/2020).
"Kalau dilihat data, di Jakarta sudah ada 495 yang positif. Sementara banyak warga Kota Tegal dan sekitarnya yang merantau di Jakarta. Ini akan berpengaruh buruk untuk masyarakat Kota Tegal. Makanya, Kota Tegal akan gunakan local lockdown ini seluruhnya. Ada 49-50 titik akan ditutup menggunakan beton," kata Dedy.
Akses Masuk Kota Tegal Ditutup
Dedy menyebut penutupan akses jalan masuk ke Kota Tegal ini didasari kekhawatiran penularan virus corona ke warga Kota Tegal. Sebab saat ini sudah ada warganya yang terjangkit dan banyak perantau asal Tegal yang mudik dari Jakarta.
Namun, untuk jalan provinsi dan jalan nasional, Dedy memastikan akan tetap dibuka.
Baca: Nekat Lockdown Local, Walikota Tegal: Saya Siap Dibenci!
"Termasuk seluruh wilayah perbatasan akan kita tutup, tidak pakai water barrier, namun MBC beton. Yang dibuka hanya jalan provinsi dan jalan nasional," kata Dedy.
Penutupan akses jalan ini akan menggunakan beton yang akan dilakukan secara bertahap.
Himbauan Untuk Tidak Pulang Kampung
Selama lockdown, Dedy mengimbau agar warganya yang merantau di luar kota untuk tidak pulang kampung, khususnya saat musim arus mudik yang sebentar lagi datang.
Jika terpaksa pulang kampung, maka warga diwajibkan melapor ke gugus tugas Covid-19 untuk menjalani pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu.
Siapkan Bantuan Kepada Masyarakat Miskin
Sementara untuk membantu mencukupi kebutuhan masyarakat berpenghasilan rendah selama kebijakan lockdown diterapkan, Dedy mengaku sudah menyiapkan skema bantuan sosial.
"Saya pribadi termasuk seluruh anggota legislatif agar bersama-sama dengan kesadaran untuk inisiatif secara pribadi membantu mengumpulkan dana," kata Dedy.
Ia juga berharap kebijakan yang diambil ini bisa memutus mata rantai penularan virus corona.