Menteri Koordinasi Politik, Hukum dan Keamanan ( Menkolpolhukam ) Mahfud MD
JAKARTA - Menteri Koordinasi Politik, Hukum dan Keamanan ( Menkolpolhukam ) Mahfud MD kembali mempertanyakan bukti pencekalan yang disampaikan Imam Besar FPI Rizieq Shihab.
Selain itu, Mahfud MD juga menanggapi soal rencana Reuni Akbar 212 yang akan diselenggarakan akhir pekan ini.
Dilasir TribunnewsBogor.com dari Youtube CNN Indonesia Jumat (29/11/2019), Mahfud MD kembali menanggapi video Rizieq Shihab yang memperlihatkan pencekalan.
Dalam video itu, Rizieq Shihab menegaskan kalau dirinya dicekal oleh Pemerintah Indonesia karena takut terhadapnya.
"Adapun saudara-saudara kita di Indonesia, dengan saya tunjukkan dua surat ini, setop perdebatan!
Jangan ada lagi pihak-pihak yang mengaku sebagi juru bicara pemerintah mengatakan saya tidak dicekal, mengatakan saya takut untuk pulang, tidak!
Bukan saya yang takut untuk pulang, tapi ada pihak yang takut saya pulang," kata Rizieq Shihab.
Menurut Rizieq Shihab pihak yang dimaksud takut bila dirinya di Indonesia bisa melakukan kecurangan dalam Pemilu.
"Mereka takut kalau saya pulang, mereka tidak bisa curang dalam pemilu.
Mereka tidak bisa melakukan aneka ragam rekayasa dalam pemilu.
Mereka takut saya ini jadi ancaman untuk kemenangan mereka.
Jadi kita bicara fair saja, jangan kemudian diputar balik, dianggap saya yang takut pulang.
Saya siap pulang kapan saja, tapi tunggulah sampai cekal ini dicabut," kata Rizieq Shihab.
"Insyaalah, Allah akan memberikan pertolongan, cekal ini dicabut di waktu yang tepat, saya bisa pulang di waktu yang tepat, dan bersama Umat Islam, insyaalah kita akan memetik kemenangan," tutup Rizieq Shihab.
Melihat video tersebut, Mahfud MD pun tampak heran.
Menurut Mahfud MD, Pemerintah Indonesia tidak takut kepada Rizieq Shihab.
"Berlebihan lah menurut saya, masa takut sama Rizieq Shihab gitu," kata Mahfud MD.
Namun menurut Mahfud MD, yang penting dalam kasus ini bukan soal takut.
"Tetapi ndak penting itu. Pernyataan dia kan selalu begitu sejak dulu, bahkan mengatakan pemerintah ini ilegal, pemilu ini curang dan sebagainya, itu selalu begitu," ucap Mahfud MD.
Pun kata Mahfud MD, Rizieq Shihah tak pernah melapor kalau dia sedang ada masalah.
"Dia tuh, Anda baca di mana tuh? Youtube kan? Ndak ada laporan bahwa dia ke KBRI, laporan ke KJRI, ndak pernah. Dia masuk ke bandara, lalu keluar di situ secara otomatis Anda ndak boleh keluar," jelas Mahfud MD lagi.
Kemudian host pun menanyakan apa alasannya sehingga Rizieq Shihab tidak bisa keluar dari Arab Saudi.
"Ndak boleh ditanyakan ke saya, karena bukan saya yang melarang. Ndak boleh ditanyakan ke pemerintah Indonesia juga, karena pemerintah Indonesia ndak melakukan apapun, saya sudah cek BIN, saya sudah cek Mendagri, saya sudah cek Menkumham, saua cek Imigrasi, ndak ada," tegas Mahfud MD.
Selain itu host juga menanyakan apakah ada rekomendasi dari pihak Pemerintah Indonesia kepada Arab Saudi.
"Tidak ada (rekomendasi) sama sekali. Bahkan si Habib Rizieq ini kalau punya masalah kenapa tidak datang aja ke kantor KJRI di Jeddah, karena Makkah dekat Jeddah, atau ke Riyadh gitu, ini loh saya dicekal, lalu lapor, ini ndak pernah, ngomongnya di Youtube, dulu pernah dicari oleh dubes apa sih masalahnya, dicari apa sih dokumen-dokumennya, tapi dia nggak melapor," tutur Mahfud MD.
Menurut Mahfud MD, pihak Pemerintah Indonesia juga tidak bisa melakukan apa-apa karena Rizieq Shihab tidak membuat laporan.
"Kalau kita membela sesuatu tapi ternyata dia tidak apa-apa kan pemerintah malu juga, jadi ya kita tunggu aja, pokoknya sampai hari ini kita tunggu, mana buktinya Anda dicekal dan menyebut alasan," jelas Mahfud MD.
Lebih lanjut, Mahfud MD kembali menegaskan kalau bukan pihak Pemerintah Indonesia yang memberikan pencekalan.
"Begini loh, hampir tidak mungkin pemerintah Indonesia yang mencekal dia karena ketika dia mau ke luar, ke Malaysia juga dia dilarang oleh pemerintah Arab Saudi, mau dia ke Yaman dilarang, masa pemerintah Indonesia yang mau disalahkan," ujar Mahfud MD.
"Bukan rekomendasi dari Indonesia?," tanya host.
"Ndak ada, kalau ada bawa ke saya, saya jamin. Ini pemerintah, harus melindungi warganya. Yang penting bawa buktinya, saya dicekal atas permintaan pemerintah Indonesia, nah kalau dicekal oleh Arab Saudi jangan mengguguat pemerintah Indonesia donk, ada hukum, gugat tuh Raja Arab Saudi kenapa saya dicekal, gugat ke pengadilan Arab Saudi. Di situ akan ketahuan siapa yang cekal," beber Mahfud MD.
Kemudian Mahfud MD pun mencoba menarik benang merah kasus ini dengan agenda yang akan dilaksanakan tak lama lagi.
"Ya benang merahnya kira-kira isu ini mencuat atau dicuatkan agar Reuni 212 ramai. Ya biarin aja, kenapa sih? Reuni kok dilarang? Saya baru reuni SMA kemarin ah, biarin aja, kita tenang-tenang aja," kata Mahfud MD.
Untuk Reuni Akbar 212 sendiri, kata Mahfud MD, tidak ada komunikasi dengan pihak pemerintah.
"Nggak ada dikomunikasikan, dia hanya memberi tahu akan reuni, ya silahkan aja reuni, kan tidak dilarang juga. Mau bawa isu apa ya kita tidak ingin tahu juga, apa sih, silahkan aja. Kalau sudah tahu isunya baru kita sikapi, kalau sekarang tidak ingin tahu, banyak kerjaan juga. Ngapain ngurusin 212," tutup Mahfud MD.