Wapres JK dan Muhammad Bin Salam
INFILTRASI - Seperti pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) internasional lainnya, KTT group of Twenty atau G20, yang berlangsung pada 30 November hingga 1 Desember 2018 di Buenos Aires, Argentina, juga turut dimanfaatkan oleh peserta untuk menggelar pertemuan bilateral.
Indonesia yang diwakili langsung oleh wakil presiden Jusuf Kalla, juga turut menggelar pertemuan bilateral dengan sejumlah kepala negara ataupun perwakilan negara sahabat.
Dalam 2 hari pelaksanaan KTT, JK menggelar pertemuan dengan putra mahkota Arab Saudi, Muhammad Bin Salam dan presiden Turki, Reccep Tayyib Erdogan.
Uniknya, kedua figur tersebut saat ini sedang "perang dingin"dalam mengungkap kasus kematian penulis kolom koran Washington Post, Jamal Khasoggi, yang meninggal pada 2 Oktober 2018 ketika mengurus dokumen pernikahan di konsulat jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki.
JK mengatakan, ketika menggelar pertemuan bilateral dengan MBS, Jumat, 30 November, pembahasan mengenai perkembangan kasus Khasoggi justru disampaikan langsung oleh MBS, tanpa sebelumnya disinggung olehnya.
"Saya tidak bicara Khasoggi, karena siang ini ada pembicaraan yang dimulai oleh Presiden Canada, Justin Trudeau. Tapi, kelihatannya MBS ini menjelaskan posisi dia. Waktu saya bicara, dia bilang posisinya adalah yang salah akan diadili,"ungkap JK ketika menggelar jumpa pers di Buenos Aires, Argentina, Sabtu malam waktu setempat (1/12/2018).
Menurut JK, MBS berjanji akan memberikan sanksi kepada mereka yang terbukti bersalah, termasuk 11 tersangka yang saat ini telah diamankan.
"Saya tidak tahu prosesnya gimana tapi dia berjanji 11 orang sudah dinyatakan bersalah. Bagaimana hukumannya kita tunggu saja pengadilan mereka,"imbuhnya.
JK menambahkan, Indonesia menilai jika hal itu terbukti dilakukan oleh para pelaku, maka jelas-jelas merupakan tindak kriminal dan pelanggaran HAM.
"Karena kita bukan pihak seperti Turki yang dimana kejadiannya di Turki dan kita tidak ada bukti apa-apa. Kalau Turki punya bukti rekaman. Jadi, kita tentu menilai itu merupakan suatu pelanggaran HAM. Kalau itu terjadi seperti itu dan kriminal. Dan, MBS sendiri berjanji akan menghukum 11 orang,"terang JK.
Meski demikian, pada pertemuan bilateral tersebut, MBS juga turut menyampaikan komitmen Arab Saudi untuk mempercepat investasi di Indonesia.
Jusuf Kalla mengatakan, pertemuan dengan presiden Erdogan dilakukan ditengah-tengah pelaksanaan Coffee Break pada hari kedua KTT.
"Kalau dengan Erdogan itu saya pagi-pagi sudah ketemu. Jadi, pertemuan bilateral resmi itu kita batalkan saja. Karena, sambil minum kopi saya bertemu dengan dia dan bicara tentang banyak hal,"tambah JK.
JK memaparkan, pada pertemuan tersebut ia sempat menanyakan langsung kepada Erdogan, mengenai bukti apa yang dimiliki Turki terkait kasus kematian Khasoggi.
"Saya tanya Anda punya bukti apa soal Khasoggi dan saya bilang ya kemukakan saja kalau memang punya bukti itu. Tapi, dia bilang harus melihat waktu,"ungkapnya.
Sementara, dalam pertemuan yang berlangsung pada Sabtu pagi tersebut. Erdogan turut menyampaikan ketertarikan Turki untuk bekerjasama dbidang alutsista dan meningkatkan perdagangan bersama Indonesia.
(rm/inf)