Novel Baswedan
INFILTRASI – Didesak selesaikan kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan, Jokowi minta awak media menanyakan perkembangan kasus tersebut kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
“Saya sudah mendapatkan laporan perkembangan oleh Kapolri yang bekerja sama dengan KPK, Ombudsman, Kompolnas, Komnas HAM. Tanyakan langsung ke Kapolri,” ucapnya usai peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Harkodia) 2018 di Gedung Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (4/12/2018).
Sementara itu, saat disinggung kemungkinan dibentuknya TGPF, ia enggan menanggapi secara konkret dan meminta awak media kembali bertanya kepada Kapolri.
“Belum menyampaikan seperti ini ke saya ya silakan ke Kapolri. Tanyakan ke Kapolri,” tandasnya.
Sebelumnya, Wadah Pegawai (WP) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali meminta komitmen Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menuntaskan kasus penyerangan terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan. Terlebih, kasus ini belum juga menemui titik terang, hingga hari ke 600 pasca penyiraman air keras ke Novel.
“Berbagai upaya telah dilakukan oleh seluruh komponen Rakyat Indonesia untuk mendesak Presiden Jokowi agar bertindak kongkrit sebagai Panglima Tertinggi penegakan hukum di Indonesia, namun sampai saat ini belum membuahkan hasil,” ucap Ketua WP KPK, Yudi Purnomo Harahap dalam keterangannya, Senin (3/12/2018).
“Mulai dari berbagai protes dari masyarakat sampai pengiriman surat dari keluarga Novel Baswedan dan Wadah Pegawai KPK yang sama sekali tidak direspon sampai hari ini, sehingga seakan-akan aspirasi rakyat tidak didengar,” sambungnya.
Yudi melanjutkan, KPK saat ini hampir putus asa untuk mencari keadilan yang dapat membongkar kasus penyerangan terhadap Novel. Ia menyebut jika sampai saat ini Jokowi belum juga menujukkan tindakan yang tegas dan konkret. Padahal, Jokowi pada awal-awal terjadi penyerangan Novel berjanji akan menuntaskan kasus ini.
“Berbagai pihak yang dekat dengan Presiden selalu berupaya mengalihkan tanggungjawab tersebut bukan pada Presiden, sehingga bagi rakyat terkesan jelas pesan bahwa Presiden menghindar,” katanya.
(cw6/tri/inf)