Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan
INFILTRASI - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan meminta calon presiden Prabowo Subianto membaca secara detail paket kebijakan jilid 16 yang dikeluarkan pemerintah, baru menyampaikan komentar.
Prabowo Subianto menilai, paket kebijakan jilid 16, terkait 25 sektor industri bisa dikuasai asing, 100 persen sebagai wujud pemerintah menyerah kepada bangsa asing.
"Enggak ada (menyerah pada asing), makanya baca dulu baik-baik baru berkomentar. Jadi kalau sudah kita baca baik-baik, komentarin," ujar Luhut Binsar Panjaitan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (22/11/2018).
Menurut Luhut Binsar Panjaitan, pemerintah dalam mengambil sebuah keputusan seperti paket kebijakan ke-16, bertujuan untuk kebaikan rakyat dan perekonomian Indonesia, bukan malah membuat susah.
"Kita tidak ingin rakyat kita susah. Memangnya hanya kamu saja yang sayang sama negeri ini? Kita juga sayang kok sama negeri ini," tegas Luhut Binsar Panjaitan.
Luhut Binsar Panjaitan menjelaskan, 25 bidang usaha yang dikeluarkan dari daftar negatif investasi (DNI), justru melindungi sektor UMKM dalam negeri. Misalnya, usaha bordir kini boleh dimasuki asing karena investasi besar mencapai Rp 100 miliar.
"Kita justru memprotek UMKM kita, saya enggak mau juga dong, apalagi presiden," ucap Luhut Binsar Panjaitan.
Sebelumnya, Prabowo Subianto mengkritisi paket kebijakan ekonomi pemerintah Indonesia jilid 16, yang memberikan peluang sebesar-besarnya kepada pihak asing untuk masuk dan menguasai 25 sektor industri di dalam negeri.
Menurutnya, paket kebijakan ekonomi tersebut tidak sesuai UUD 1945, terutama pasal 33 ayat 1 dan pasal 33 ayat 2.
"Indikator-Indikator saat ini menunjukan bahwa negara kita sedang memprihatinkan. Baru saja pemerintah mengeluarkan paket kebijakan ekonomi yang menurut saya itu wujud bahwa kita menyerah total kepada bangsa asing. Negara kita sangat kaya, memiliki banyak sumber daya alam yang bisa kita kelola sendiri," papar Prabowo Subianto di kediamannya, Desa Bojongkoneng, Babakan Madang, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/11/2018).
(Seno Tri/inf)