Pelantikan KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa
INFILTRASI - Kepala Staf TNI Angkatan Darat ( KSAD) Jenderal Andika Perkasa tidak mempersoalkan jika ada pihak-pihak yang mengait-ngaitkan dirinya dengan peristiwa pembunuhan aktivis HAM asal Papua, Theys Eluay. Hal itu dikatakan Andika seusai dilantik sebagai KSAD menggantikan Jenderal Mulyono, Kamis (22/11), di Istana Negara, Jakarta.
"Monggo, enggak ada alasan bagi saya untuk melarang itu," ujar Andika di Istana Negara, Jakarta, Kamis (22/11). Ia juga mempersilakan jika ada aktivis HAM yang mau kembali menginvestigasi apakah dirinya benar-benar terlibat dengan pembunuhan Theys atau tidak.
"Kalau mereka mau menelusuri itu juga silahkan. Kan enggak ada yang perlu saya khawatirkan," ujar dia.
Selain soal itu, Andika mengakui, muncul nada miring mengenai dilantiknya ia menjadi KSAD lantaran merupakan menantu mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono. Ia juga tidak mempersoalkan pendapat itu.
"Itu juga monggo ya, mau ngomong apa juga, saya begini saja kok dari dulu. Enggak ada yang akan saya komentari lagi. Terserah," ujar Andika.
Sebelumnya, Andika dilantik Presiden Joko Widodo sebagai KSAD, Kamis pagi. Ia menggantikan Jenderal Mulyono yang akan memasuki masa persiapan pensiun pada Januari 2019 yang akan datang.
Pengangkatan Andika tersebut berdasarkan surat Keputusan Presiden Nomor 97 TNI Tahun 218 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Staf TNI Angkatan Darat.
Selain itu, berdasarkan surat Keputusan Presiden nomor 98 TNI Tahun 2018 tentang Kenaikan Pangkat dalam Perwira Tinggi TNI, Presiden Jokowi juga menaikkan pangkat Andika dari bintang tiga atau Letnan Jenderal menjadi bintang empat atau Jenderal TNI.
(fjk/inf)