Pemerintah Kucurkan Rp2,2 Miliar Bangun Kembali Kampung Megalitikum Gurusina
INFILTRASI -Pemerintah mengucurkan dana sebesar Rp2,2 miliar untuk pembangunan kembali kampung adat megalitikum Gurusina di Nusa Tenggara Timur, yang luluh lantak akibat kebakaran pada Senin (13/8) lalu.
Bantuan tersebut terdiri atas bantuan bahan bangunan rumah (BBR) untuk 33 unit/keluarga sebesar Rp825 juta, bantuan isi hunian sementara untuk 27 KK sebesar Rp81 juta.
Selain itu, ada juga bantuan keserasian sosial Kampung Gurusina tiga paket sebesar Rp150 juta dan bantuan RS-RTLH untuk tujuh kelompok sebesar Rp1,05 miliar.
Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat berharap bantuan itu dapat mengembalikan reputasi Kampung Gurusina sebagai tempat destinasi wisata unggulan di NTT.
"Rumah-rumah di sini harus dikembalikan seperti semula," ujarnya, di Jakarta, kemarin.
Gurusina merupakan kampung adat tertua di Flores, lokasinya terletak di Desa Watumanu, Kecamatan Jerebu'u, Kabupaten Ngada. Kampung itu terletak tepat di kaki Gunung Inerie.
Di tengah kampung, terdapat sejumlah batu megalitikum, peninggalan prasejarah yang masih ada. Rata-rata rumah di sana terbuat dari bambu beratapkan ilalang.
Kampung itu memiliki situs adat berupa tiga buah kayu Ngadu (tiang adat yang melambangkan wujud laki-laki) dan tiga Rumah Bhaga (rumah adat minimalis selaku simbol perempuan yang berfungsi sebagai tempat untuk memberikan sesajian kepada nenek moyang pada saat upacara adat).
Sebelumnya, dua kampung adat lainnya juga mengalami kebakaran dalam waktu yang tak jauh berbeda, yakni Kampung Adat Tarung di Kabupaten Sumba Barat dan Kampung Bodu Maroto atau Bondo Morotuo di Desa Kalembu Kuni, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumba Barat, pada September 2018.
Ketiganya dikenal sebagai pusat budaya masyarakat NTT dan kawasan tujuan wisata unggulan Indonesia.
(mdi/inf)