Manggung di Taman Lumbini, Diva Pop Mariah Carey Ternyata Mengagumi Kemegahan Borobudur
INFILTRASI - Sekitar 6.000 penonton histeris tatkala diva musik pop Mariah Carey melangkah ke panggung di Taman Lumbini, Kompleks Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa (6/11) malam.
Dalam balutan dress hitam sepanjang lutut ia menyapa “Halo Indonesia!”. Selanjutnya dengan terbata-bata ia mengeja kata “terima kasih” yang juga disambut histeris penonton.
Penyanyi berusia 48 tahun itu mengawali konser dengan lagu Fly Away, disusul lagu Honey. Sebagian besar penonton yang rata-rata berusia di atas 30 tahun ikut bersama-sama bernyanyi.
Sementara itu, sekitar 50 meter di belakang panggung tampak berdiri megah Candi Borobudur, candi peninggalan agama Buddha dari Wangsa Syailendra dipenuhi cahaya lampu sorot. Pemandangan itu, membuat sang diva kagum sehingga di sela menyanyi ia pun melontarkan pujian “It's such a beautiful location” (ini ialah tempat yang indah).
Kekagumannya atas tempat menyanyinya yang indah itu langsung disambut gemuruh suara penonton. Dalam konser bertajuk Borobudur Symphoni itu sang penyanyi, penulis, dan pencipta lagu, sekaligus produser rekaman tersebut total membawakan 18 lagu.
Hampir di setiap jeda lagu yang akan dibawakannya, ibu dari dua anak itu bertutur tentang perjalanan kariernya. Seperti saat ia akan menyanyikan lagu I don't Want to Cry dari album pertamanya. Juga lagu Don’t Forget about Us.
Mariah juga memperkenalkan lagu The Distance dari album terbarunya Caution yang akan dirilis pada 16 November mendatang dan merupakan albumnya yang ke-15. Kemudian lagu One Sweet Day dari album Day Dream pada 1995 yang biasanya ia nyanyikan bersama Boys II Man. Akan tetapi, dalam konser di Candi Borobudur itu ia menyanyikannya bersama music director-nya.
Selama konser, Mariah berganti kostum tiga kali. Setelah mengenakan dress hitam sepanjang lutut, sebelum lagu Always Be My Baby perempuan kelahiran 27 Maret 1970 itu mengganti penampilannya dalam balutan dress hitam panjang.
Dari awal sampai akhir Mariah tampil menawan. Kualitas suaranya juga sangat terjaga. Beberapa kali ia mengucapkan “terima kasih” seusai bernyanyi.
Dari panggung megah berukuran 18 x 20 meter ia juga aktif berkomunikasi dengan penonton. Sembari mengumbar senyum, Mariah sempat mengungkapkan
“Saya sebenarnya berharap malam ini akan turun hujan”.
Sayangnya, harapannya tidak terkabul lantaran pihak pengelola Candi Borobudur telah menyewa empat pawang hujan. Langit di atas Borobudur terlihat cerah sepanjang konser berlangsung. Hanya terjadi gerimis sebelum konser dimulai.
Ditemani serangga
Pada saat hendak menyanyikan lagu Love Takes Time, Mariah sempat dikejutkan oleh munculnya serangga kecil di depan kakinya. Namun, ia tidak menunjukan rasa takut. Ia malah menyebut serangga itu sebagai some little friend. Para penonton pun tertawa mendengar gurauan sang diva.
Histeris penonton membuncah tatkala Mariah membawakan lagu My All. Spontan para penonton ikut bernyanyi bersama dengan suara yang lebih keras dari lagu-lagu sebelumnya.
Sebelum lagu Its Like That, Mariah kembali berganti kostum. Kali ini ia mengenakan dress panjang warna putih kekuningan dengan detail hiasan warna emas. Warna gaun yang dikenakannya itu senada dengan warna rambut pirang panjangnya. Dalam balutan gaun tersebut, tubuh Mariah terlihat lebih berisi.
Sepanjang konser, para penonton selain ikut bernyanyi, juga menari.
Namun, ada pula yang hanya menggoyangkan tubuh. Saking antusiasnya, para penonton sempat panik saat Mariah menyampaikan “terima kasih” lagi seusai membawakan lagu We Belong Together disusul suasana panggung yang gelap dan Mariah bersama band pengiringnya tidak nampak.
Para penonton lalu bersama-sama meneriakan permintaan agar Mariah menyanyi lagi. Situasi itu berlangsung selama sekitar tiga menit. Para penonton berubah riang tatkala panggung kembali terang dan Mariah muncul untuk kemudian membawakan lagu Hero sekaligus menutup konser Borobudur Symphoni.
(hm/inf)