Ketua Komisi Pemilihan Umum ( KPU) Arief Budiman
INFILTRASI - Ketua Komisi Pemilihan Umum ( KPU) Arief Budiman menyatakan KPU siap menggelar Pemilu 2019.
Meskipun masih ada beberapa permasalahan yang masih disempurnakan seperti Daftar Pemilih Tetap (DPT), namun Arief menegaskan tidak ada masalah berarti yang bisa membuat pemilu dalam ancaman.
"Dari beberapa komponen, tidak ada masalah cukup berarti. KPU simpulkan sampai tahap ini KPU siap melaksanakan Pemilu 2019 yang lebih demokratis dan lebih baik untuk mendapatkan pemimpin yang terbaik," kata Arief saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) kesiapan peyelenggara Pemilu serentak 2019 di Ecovention Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (17/11).
Arief melanjutkan, kesiapan pemilu bisa dilihat dari beberapa aspek. Pertama, kesiapan logistik pada jumlah kotak suara yang hingga hari ini sudah 100 persen selesai, 76 persen sudah didistribusikan dan 24 persen masih dalam proses distribusi. "Masih cukup waktu untuk kotak suara. Dari sistem logistik, semua masih on the track," paparnya.
Adapun untuk produksi tinta, sampul, dan hologram, kata Arief, belum didistribusikan. Sedangkan surat suara akan mulai diproduksi pada 2 Januari 2019. "Diperkirakan surat suara akan didistribusikan mulai awal Februari 2019," imbuh Arief kemudian.
Di sisi lain, seperti diungkapkan Arief, KPU juga sudah menghemat anggaran Rp 548 miliar. Penghematan itu didapatkan dari sembilan item logistik yang dilelang melalui e-katalog. "Seluruh logistik pemilu harus pakai e-katalog supaya ada penghematan," ujarnya.
Sementara yang masih menjadi pekerjaan rumah KPU saat ini adalah penyempurnaan DPT yang diperpanjang 30 hari hingga 16 Desember 2018. "Mudah-mudahan 30 hari ke depan sudah selesai dengan baik. Berdasarkan DPT itu, semua kebutuhan logistik, bisa berbasis pada DPT itu," kata Arief.
(knt/inf)