Kereta MRT Jakarta saat melakukan uji coba di Kawasan Blok M, Jakarta, Rabu (24/10).
JAKARTA – DPRD DKI menilai usulan tarif Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta sekitar Rp 8.500 hingga Rp 10.000 tidak kemahalan. Apalagi nantinya di kawasan stasiun MRT Jakarta akan dibangun Kawasan Berorientasi Transit (Transit Oriented Development-TOD).
“Tarif tiket MRT saat ini sedang dalam pengodogan di pihak eksekutif. Kalau usulannya antara Rp 8.500 hingga Rp 10 ribu, itu angka yang layak,” kata Ketua DPRD DKI, Prasetio Edi Marsudi, kemarin.
Ia menilai dari pengamatannya langsung melihat stasiun Bundaran HI dan mencoba naik kereta MRT Jakarta, tarif MRT sebesar Rp 10 ribupun masih wajar. Apalagi kalau nantinya MRT Jakarta terintegrasi dengan moda transportasi lainnya seperti Bus Transjakarta, Commuter Line dan LRT, maka warga Jakarta akan rela merogoh koceknya untuk membayar tiket MRT sebesar itu.
“Kalau terintegrasi dengan moda transportasi lainnya ya enggak masalah. Masyarakat Jakarta pastinya selama MRT itu nyaman digunakan, baik operasionalnya, bisa on time, terintegarasi, saya rasa orang pasti akan menggunakan MRT ini,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, William P Sabandar mengatakan, pihaknya telah mengajukan usulan tarif MRT Jakarta kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Usulan tarif yang diajukan sekitar Rp 8.500 per 10 kilometer.
DI TANGAN PEMPROV DKI
Penentuan tarif MRT berada di tangan Pemprov DKI Jakarta. Namun, ia berharap, tarif yang ditentukan tidak melampui usulan tarif dari MRT Jakarta yang berada di kisaran batas paling rendah Rp8.500 hingga Rp10 ribu batas maksimal paling tinggi.
“Pemprov yang akan menentukan, kalau kita sudah mengusulkannya. Kalau tarif Rp 15.000 kita tidak menyarankannya. Untuk rata-rata tarif, kita tidak menyarankan seharga itu. Terlalu tinggi. Usulan kita dari Rp8.500 hingga Rp10.000,” kata William.
Besaran angka ini didapatkan dari ridership survei yang digelar PT MRT Jakarta. Hasil ridership survei oleh konsultan MRT Jakarta mengatakan tarif ideal di Rp 8.500 per penumpang per 10 kilometer untuk MRT fase 1 (Lebak Bulus-Bundaran HI) dengan panjang rute 16 kilometer.
(john/inf)