Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Yusuf Muhammad Martak
INFILTRASI - Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Yusuf Muhammad Martak mengutarakan hal yang tak senada dengan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto perihal rencana Australia memindahkan kantor kedutaan besarnya di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Sebelumnya Prabowo menilai Australia memiliki kedaulatan yang harus dihormati mengenai rencana pemindahan kantor kedubesnya ke Yerusalem. Namun Menurut Yusuf, kedaulatan Palestina pun patut dihormati.
"Kalau kita harus menghormati kedaulatan Australia, kita juga harus hormati kedaulatan Palestina," kata Yusuf saat dihubungi awak media, Jumat (23/11).
GNPF Ulama adalah penggagas Ijtima Ulama I dan II. Kedua agenda tersebut menghasilkan keputusan untuk mendukung Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019. Selain itu, Yusuf sendiri termasuk anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi.
Yusuf lantas menjelaskan bahwa dalam Pembukaan UUD 1945, Indonesia menolak penjajahan di atas muka bumi. Israel, lanjutnya, adalah penjajah Palestina. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kedaulatan Palestina dibela.
"Ini konstitusi NKRI lho. Bukan hanya pendapat pribadi setiap warga negara," ujarnya.
Yusuf juga mengatakan Indonesia selalu membela Palestina. Sikap tersebut selalu ditunjukkan sejak kemerdekaan pada 1945 silam. Indonesia, sebut Yusuf, selalu membela Palestina di forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan tidak setuju dengan aneksasi Israel.
"Termasuk menolak Al-Quds dijadikan sebagai Ibukota Israel," imbuh Yusuf.
Yusuf lantas meminta kepada semua pihak agar hati-hati dengan isu Palestina-Israel. Dia mengingatkan bahwa negara-negara Islam menolak ketika Amerika Serikat berencana memindahkan kedubesnya dari Tel Aviv ke Yerusalem. Begitu pula ketika negara-negara Eropa merencanakan hal serupa.
"Itu adalah gerakan politik bagi musuh-musuh Islam untuk pemindahan Ibu Kota Israel ke Al-Quds, padahal Al-Quds adalah Ibu Kota Palestina bukan Ibu Kota Israel. Waspada," kata Yusuf.
Sebelumnya, Prabowo menganggap rencana Australia yang ingin memindahkan kedubesnya di Israel dari Tel aviv ke Yerusalem bukan masalah bagi Indonesia. Dia mengamini bahwa Indonesia memiliki sikap sendiri dalam melihat Israel-Palestina.
Akan tetapi, kata Prabowo, Australia pun negara berdaulat. Karenanya, rencana Australia tersebut patut dihargai.
(dal/inf)