ilustrasi
INFILTRASI - Pedagang kaki lima (PKL) ilegal yang ada di bawah skybridge Tanah Abang, Jakarta Pusat, diduga membayar lapak pada preman. Mereka berani kembali membuka lapak meski kerap ditertibkan petugas.
"Tahu mereka bayar kemana PKL yang ada di sini. Mungkin preman. Banyak orang asli sini (Tanah Abang) yang dagang di sini," kata salah satu petugas keamanan, Iwan S di Stasiun Tanah Abang, Selasa, 13 November 2018.
Anggota Satpol PP Tanah Abang Teddy juga meyakini para PKL memberikan setoran kepada preman. Meski begitu, para pedagang masih tutup mulut.
"Pada tutup mulut semua, tidak ada yang mau ngomong. Kalau buka mulut pasti sudah ada ancaman ke pedagangnya," kata Teddy.
Teddy mengungkapkan, PKL memenuhi kolong skybridge Tanah Abang sejak sebulan lalu. "Tiap hari kita usir, tapi saat kita lengah dan tidak menjaga mereka datang lagi," ujar Teddy.
Saat Medcom.id berusaha mengonfirmasi terkait setoran pada preman, para pedagang tak ada yang bersedia buka mulut. Mereka berupaya menghindar. "Tidak ada ah, tidak ada ah, tidak benar itu," kata Tur, salah satu PKL Tanah Abang.
(fzn/inf)